Cara-cara yang dilakukan Illuminati untuk mencapai tujuaannya

The Inner Circle, the Elitists, the Powers – atau apapun mereka namanya– merencanakan dan mengorganisir dengan rahasia untuk mencapai tujuan mereka, yaitu pemerintahan global, atau Tata Dunia Baru (The New World Order -NWO), atau sebuah pemerintahan dunia. Untuk melakukan hal ini, mereka harus mendorong setiap negera untuk tunduk bertekuk lutut kepada mereka, sehingga warga negaranya tidak mampu melakukan perlawanan. Amerika nampaknya merupakan benteng terakhir untuk ditaklukkan, dan pada saat ini kita sudah lemah. Mereka menggunakan berbagai cara dan teknik dalam membangun Tata Dunia Baru, namun di balik masing-masing metoda ini, yang merupakan dasar yang dipraktekkan adalah: dengan cara menanamkan rasa ketakutan dalam masyarakat, sehingga kita akan bersandar kepada pemerintah untuk keselamatan dan meminta perlindungan, maka saat ini sedang berlangsung penyerahan hak-hak dan kebebasan kita. Di bawah ini adalah sebagian dari cara utama yang dilakukan Illuminati untuk mencapai tujuannya, tetapi jangan keliru, a rose for a rose, dengan menganggap semuanya berasal dari mereka.

Nih 10 cara pertama gan...

Spoiler for ni info yg pertama:

1. Harrasment atau Gangguan:

Ketika berhadapan dengan oposisi, usaha pertama Elitists untuk mengatasinya dengan "menyuap" orang luar. Jika tidak berhasil, mereka menggunakan cara mendiskreditkan dan kemudian mengganggunya dengan bentuk yang ekstrim melalui panggilan tilpon yang terus menerus, sadap atau lacak - tapping or tracking, atau mengikuti dan membuntuti, juga menuduhnya negatif, meremehkan dan membeberkan rahasia mereka, mengintai kehidupan dan rencana-rencananya. Dibuat jengkel, menuduh dengan kejahatan palsu, merekam kehidupan pribadi dan karyanya secara negatif, semuanya adalah sebagai alat Illuminati untuk mengungguli lawan-lawannya serta membuat mereka menyerah dan mengikuti tujuannya. Membuat lawan-lawannya dan orang-orang yang tidak menyetujuinya marah atau sampai gila - paranoia - merupakan salah satu kerja mereka yang berharga.

2. Population Control atau Depopulasi:

Menciptakan kekurangan makanan, pencemaran air, kekurangan lahan, depletion of "green" adalah manuver untuk mengurangi 2/3 jumlah penduduk dunia yang saat ini k.l. berjumlah 6 milyar, tentu saja mereka dengan caranya sendiri, menyelamatkan dirinya, sementara membiarkan kematian dan horror atau kengerian menimpa terhadap 4 milyar manusia lainnya. Cara-cara yang halus untuk mengakhiri eksistensi kita adalah termasuk aborsi ( Planned Parent merupakan kesalahan utama), rekayasa genetik, (Kloning membolehkan perekayasa menciptakan tentara dengan jumlah besar dilengkapi dengan otot kuat, alat peraba yang superior, keahlian membunuh yang kuat, atau membuat lebih banyak lagi untuk menggantikan peran manusia, juga memperkenalkan chimeras (bentuk hybrid manusia/binatang), dan malaikat pencabut nyawa (memisahkan rumah sakit, klinik – rakyat - dari orang tua dan jompo yang membebani masyarakat. Euthanasia (obat untuk mati dengan tenang) merupakan salah satu bentuk dari depopulasi, sebagai prosedur bedah yang sangat menentukan.

3. Pencemaran:

Apapun bentuknya, peracunan akan membunuh sejumlah besar penduduk, dan untuk melakukan hal ini bisa ditargetkan. Elite dapat mencemari persediaan air kita dan sumber-sumber makanan (modifikasi genetik makanan patut dijadikan sebagai contoh), serta merampas negeri kita (lahan dipenuhi dengan bakteri, minyak dan ditumpahi racun lainnya).

4. Barak-barak Penahanan:

Didirikan barak-barak penahanan sampai terjadi penghentian atau perbudakan dalam masyarakat, mereka yakin yang diperbudak akan mengabdi sebagai budak-budak yang kuat dan vital. Apakah faktual atau tidak, bahkan kita percaya bahwa mereka eksis dan menempatkan kita dalam suatu keadaan ketakutan dan kemarahan. Mendasari pengetahuan seperti Gulags, adalah fakta yang sederhana bahwa rakyat Amerika menyadari bahwa sebuah negara polisi - police state - atau Hukum Darurat Perang sudah diambang pintu.

5. Pembusukan Moral atau Pembunuhan Karakter:

Pembusukan moral masih tetap merupakan sebuah teknik penting untuk mencapai Tata Dunia Baru yang semuanya sedang berlangsung dengan sikap anti-Amerikanisme, anti-patriotisme, dan anti-traditionalisme. Pendidikan di rumah yang mengajarkan nilai-nilai keluarga dihancurkannya dengan disejajarkannya dengan isi ringkas bidang pendidikan baru di sekolah-sekolah pemerintah. Nilai-nilai relatif menguasai nilai-nilai lama, yaitu nilai-nilai yang berorientasi kepada keluarga … apakah bermoral itu, menurut etika serta hukum salah dan benar. ("Apapun jika Anda merasa benar, lakukanlah, walaupun ternyata salah ”)

6. Diversity atau Keanekaragaman:

Keanekaragaman mengacu pada paksaan terhadap kita untuk menunjukkan toleransi, pengertian dan penyetujuan untuk nilai-nilai yang kita tidak percayai. "Kebenaran politik" merupakan daya dorong untuk hal ini. Sensor dan membenci kejahatan adalah juga bermakna memaksa terhadap perubahan yang tidak kita inginkan

7. Kerusuhan Rasial:

Ini adalah sebuah metoda dimana mereka sudah terbiasa dengan menciptakan konflik antar ras dan antar bangsa, seperti motto mereka "Divide and conquer"

8. Meniadakan Tuhan:

Para Elite bekerja keras melarang kita untuk membuat setiap referensi yang dihubungkan kepada Tuhan atau Kristus dan kesucian dari Kekristenan di muka umum, namun mereka mempromosikan hari libur penyembah berhala, Wicca, black magic dan mempraktekan Setanisme. Sebuah masyarakat tanpa Tuhan dan dari nilai-nilai spiritual – terutama sebagaimana yang kita harapkan dibangun atas dasar Kekristenan - is a doomed civilization, dan seseorang begitu mudahnya menyerah kepada orang lain. Pengingkaran terhadap agama di dalam gereja kita, terutama faham Katolik, adalah sebuah tanda dari kehancuran yang menyelinap di antara kita. Tujuan mereka adalah meraih kembali agama kuno, the Ancient Mysteries, dengan mempelajari apa yang mereka yakini sebagai teknologi maju dari para alien dan dewa.

9. Ekumenisme

:Ekumenisme adalah parameter yang lain untuk sebuah-agama dunia. Mempercayai bahwa Kristus bukanlah seorang Juruselamat, atau bahwa orang lain atau apa yang disebut “nabi-nabi” adalah para Juruselamat membuat Kekristenan cacat. Beberapa orang percaya bahwa dalam New Ageism agama akan hanya ada satu saja di dunia, sedangkan yang lainnya berpikir bahwa pemanasan global – global warming dijadikannya hymne. Sebuah aspek dari rencana yang mereka upayakan sebagai wahyu dari Tuhan berdasarkan kitab-kitab Revelation and Daniel.

10. Figur Otoritas Yang Lalai:

Banyak orang tua dan orang dewasa mengkhawatirkan anak-anak muda dewasa ini. Anak-anak suka berteriak-teriak, memekik, mengejek, dan bahkan sering juga secara pisik melecehkan orang tua mereka atau para penatua lain. Mereka bersifat tidak hormat dan tidak sopan. Banyak dari hal ini melekat kepada pepatah “It takes a village to raise a child” secara mental, dimana anak-anak seharusnya dirangkul, diberikan kebebasan berpikir, dan melakukan apa yang mereka inginkan. Orang Tua dan otoritas sudah lalai dalam mengoreksi ahlak buruk anak-anak. Para Elite mendorong anak-anak untuk melawan otoritas di rumah, dan sebaliknya menginginkan mereka, tanpa berpikir panjang mematuhinya.

Secara ringkas, para Elite menggunakan pendekatan-pendekatan ini di antaranya untuk tujuan pendirian sebuah Tatanan Dunia Baru atau Pemerintahan Global. The Inner Circle dan tangan-tangan guritanya memakan mangsa lebih kecil dibanding mereka dalam menaklukkan, dan akan meminta bantuan mengenai setiap metoda untuk mendapatkan apa yang ingin mereka peroleh. Mereka merencanakan sudah sejak lama dan dengan bekerja keras, mencakup semua basis mereka, serta dengan cara-cara yang licik dan cerdik untuk menaklukkan kita. Waspadalah!..

sumber :http://www.akhirzaman.info/secret-so...e-and-conquer-

Category: ,  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses