BUMI ADALAH SATU-SATUNYA WUJUD MATERI PADAT ALAM SEMESTA RAYA

Bumi adalah satu-satunya Wujud Materi Padat Alam Semesta Raya, karena yang lain adalah fatamorga yang berupa bias cahaya refleksi dari Aktifitas Energi Bumi yang berputar dan berkolaborasi dalam Jiwa & Raga Manusia dalam konsentrasi Energi Rasa, Rasio dan Raganya dengan daya optimalnya dalam mengakselerasi geraknya dengan alam sekitar sebagai lingkungan peradabannya, dimana dari konsentrasi energi tersebut menyebabkan refleksi cahaya yang memancar ke langit yang kosong dan gelap yang kemudian memusat dalam satu titik cahaya yang sangat terang yang disebut Matahari yang menyinari separuh wilayah bumi.

Separuh wilayah bumi mendapatkan cahaya yang sangat minimal karena tertup oleh separuh bumi, sehingga terpantul Bulatan Bumi di Langit yang disebut Bulan. Menjadi Bulan Purnama, Bulan Separuh, Bulan Sabit atau sama sekali tidak ada Bulan, tergantung dari wilayah yang dilalui putaran Matahari, apakah wilayah daratan atau lautan yang maha luas, sehingga tentu berpengaruh terhadap cahaya bulan.

Cahaya Planet adalah Cahaya Matahari yang memantul oleh karena air lautan di berbagai penjuru mata angin yang terkonsentrasi di 8 Penjuru Mata angin. Dan Kita mengetahui ada 9 Planet di Sistem Tata Surya Galaksi Bima Sakti termasuk Bumi. Sebagai Contoh Planet Mars adalah Pantulan Cahaya oleh Air Laut Merah, sehingga menjadi refleksi Cahaya yang berwana merah sebagai nama lain dari planet Mars.

Cahaya Bintang adalah Cahaya Refleksi Energi Manusia yang tidak sedang berkonsentrasi menggunakan daya rasa, rasio dan raganya, karena manusia sedang istirahat atau tidur karena berada dalam putaran waktu malam. Sehingga karena energi sedang berdaya minimal maka terjadilah refleksi cahaya yang menyebar menjadi bintang yang bertebaran di langit karena tidak ada konsentrasi Energi Manusia.

Kemampuan Manusia melihat wujud materi padat dari Cahaya Alam Semesta Raya di Langit adalah sama dengan kemampuan Manusia melihat Wujud Dzat Tuhan Yang Maha SegalaNya, yaitu hanya terbatas pada pemahaman dan keyakinan sifat-sifat Dzat Tuhan Yang Maha segalaNya yang menjadi Cahaya Alam Semesta Raya, sehingga Kemampuan Teknologi Manusia pun hanya mampu memprediksi adanya sifat-sifat materi dari cahaya alam semesta raya tersebut.

Selama Proyek Pencarian dan Penelitian Manusia terhadap Cahaya Alam Semesta Raya hanya dikonsentrasikan ke Langit, maka selama itu pula Manusia tidak akan pernah Melihat dan Bertemu dengan Wujud Materi Padat dari Cahaya Alam Semesta Raya tersebut, karena Wujud Materi Padat Alam Semesta Raya adalah Diri Manusia Sendiri, dimana Jatidiri Manusia adalah sebagai Kholifah atas Kehidupan Bumi Alam Semesta Raya, yang berperan sebagai Pengatur, Pengendali dan Pengelola Bumi dan Alam Semesta Raya, sehingga sudah selayaknya seluruh Alam Semesta Raya harus tunduk dalam kendali Manusia.

Namun Manusia telah melupakan Kodrat Jatidirinya, sehingga manusia menjadi rapuh dan lemah, mudah terombang-ambing oleh berbagai situasi dan kondisi yang menjadi permasalahan hidup manusia. Agama yang diturunkan sebagai Rahmatan Lil Alamin, namun dalam realitanya menjadi kerusakan dan kehancuran Tatanan Peradaban Manusia dan Tatanan Bumi.

Kita semua dapat melihat dan merasakan realita yang setiap saat bisa kita saksikan di telivisi, bagaimana kekerasan, kekejaman, anarkisme dan bencana kemanusiaan berupa terorisme, yang dilakukan oleh sekelompok manusia dari suatu aliran agama yang terorganisir dan didanai oleh negara maju, peperangan yang dilakukan oleh Manusia yang menyatakan memiliki agama…??

Category: , ,  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses