Vagina Kering, Seks Kurang Nyaman

Banyak faktor dapat mengganggu keseimbangan kimia alami dan menimbulkan problem pada vagina. Hal yang paling sering terjadi adalah vagina kering, akibat terlalu seringnya wanita mengeringkan bagian dalam vagina menggunakan cairan atau semprotan pembersih daerah kewanitaan.

Vagina kering juga biasa ditemui pada pasien pengguna antibiotik, saat dilanda stres, diet tinggi karbohidrat, perubahan hormonal dan kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi dan iritasi kimia.

Terjadinya ketidakseimbangan kimiawi dan biologis vagina bisa menyebabkan infeksi (vaginitis). Untuk menjaga keseimbangan, vagina tidak boleh terlalu kering maupun basah, karena keduanya dapat memicu terjadinya infeksi kelamin. Gejalanya seperti: gatal-gatal dan iritasi di daerah vagina dan vulva, bau yang tidak biasa, dan nanah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, lakukan beberapa tips berikut:

1. Konsumsi gizi seimbang, konsumsi makanan rendah gula.

2. Menjaga kesehatan dengan cukup tidur, berolahraga, melepaskan tekanan emosi.

3. Menjaga kebersihan secara teratur dengan cara;

- mandi menggunakan sabun yang cocok dengan jenis kulit

- membasuh organ intim Anda dari arah depan ke belakang

- memakai celana dalam bersih dari bahan katun, karena nilon menyimpan panas dan menimbulkan kelembaban berlebihan yang

mendorong tumbuhnya bakteri.

- hindari penggunaan cairan atau semprotan pembersih vagina, kertas toilet berwarna, mandi busa. Jangan memakai handuk

bersamaan dengan orang lain.

- periksa diri Anda berdua untuk terbebas dari penyakit kelamin

4. Saat berhubungan seksual, pastikan Anda bisa mengalami lubrikasi (basah) secara alami sebelum terjadi penetrasi. Jika tidak dapat secara alami, gunakan lubrikan yang larut air.

5. Gunakan kondom saat berhubungan seksual.

Category:  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses