VIVAnews - Bagai dua sisi mata uang, internet merupakan berkah sekaligus dilema. Dengan teknologi informasi terbaru ini berbagai perubahan besar terjadi dalam kehidupan. Internet memungkinkan siapa saja bekerja dari mana saja, berbelanja, hingga membangun komunikasi dan interaktif.
Namun, internet membuat Anda terpaku di depan layar dan menghabiskan waktu lebih lama dari yang Anda sadari. Saat sedang berselancar untuk mencari sesuatu, tanpa sadar, Anda telah berpindah dari satu situs ke situs berikutnya.
Sebuah studi yang dilakukan Retrevo menyebutkan hampir sepertiga dari orang di bawah usia 35 tahun mengaku memeriksa halaman media sosial mereka seperti Twitter dan Facebook lebih dari sepuluh kali sehari.
Sebanyak 36 persen kelompok usia 35 tahun ke bawah menyatakan mereka memperbarui status mereka setelah berhubungan seks dengan pasangan. 40 persen kelompok usia yang sama mengakui memperbarui profil mereka saat mengemudi yang jelas membahayakan.
Penemuan ini bukan berarti generasi yang lebih tua tidak terjangkit sindrom Facebook. Pada 2009, jaringan sosial Facebook secara demografis berkembang paling cepat dengan di kalangan usia 55 tahun ke bawah.
Berhenti Mengetik Saat Mengemudi
Fenomena memperbarui status di Facebook atau Twitter hanyalah puncak gunung es. Berdasarkan studi, 80 persen orang dewasa di Amerika Serikat telah kecanduan internet.
Menurut Asosiasi Psikiatri Amerika, kecanduan internet tampak dari adanya tiga gejala atau lebih yang terjadi dalam periode 12 bulan.
1.Tingkat toleransi meningkat, sementara tingkat kepuasan berkurang
Dari waktu ke waktu, Anda membutuhkan lebih banyak waktu berselancar di internet untuk mendapatkan kepuasan yang sama.
2. Kehilangan Interaksi Sosial
Anda cenderung menarik diri selama beberapa hari dalam sebulan saat mengurangi waktu berselancar dalam jaringan. Gejala ini kemudian membahayakan atau merusak kemampuan Anda untuk berinteraksi sosial.
3. Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah adalah menggunakan internet.
4. Menggunakan internet lebih sering dan lebih lama, daripada yang Anda inginkan.
5. Menghabiskan sebagian besar waktu malam hari dengan kegiatan yang berhubungan dengan internet.
6. Berhenti melakukan interaksi sosial dengan orang sekitar, pekerjaan atau kegiatan rekreasi dan menggantinya secara online.
7. Berisiko kehilangan hubungan penting, pekerjaan, kesempatan pendidikan atau karir karena penggunaan internet yang berlebihan.
Sama halnya dengan televisi, internet memiliki cara unik menarik perhatian Anda. Tanda-tanda kecanduan digital sejati yang tergolong berat di antaranya tidak memikirkan keuntungan dan kerugian jumlah berselancar, kerap merasa gugup, gelisah dan insomnia. Komunikasi instan dapat meringankan beban kerja kita, tetapi jangan sampai menimbulkan kerugian.