Oda Nubunaga ( Part.2)

Klan Oda dan perselisihan keluarga

Pada tanggal 24 Agustus 1556, Nobunaga memadamkan pemberontakan yang dipimpin adik kandungnya sendiri Oda Nobuyuki, Hayashi Hidesada, Hayashi Michitomo, dan Shibata Katsuie dalam Pertempuran Inō. Oda Nobuyuki terkurung di dalam Istana Suemori yang dikepung pasukan Nobunaga. Sang ibu (Dota Gozen) datang untuk menengahi pertempuran di antara kedua putranya, dan Nobunaga dimintanya untuk mengampuni Nobuyuki.

Pada tahun berikutnya (1557), Nobuyuki kembali menyusun rencana pemberontakan. Nobunaga yang mendengar rencana ini dari laporan rahasia Shibata Katsuie berpura-pura sakit dan menjebak Nobuyuki untuk datang menjenguknya ke Istana Kiyosu. Nobuyuki dihabisi sewaktu datang ke Istana Kiyosu.

Pada saat itu, Shiba Yoshimune dari klan Shiba menduduki jabatan kanrei. Kekuatan klan Shiba sebagai penjaga Provinsi Owari sebenarnya sudah mulai melemah, sehingga klan Imagawa dari Provinsi Suruga, klan Mizuno dan klan Matsudaira dari Provinsi Mikawa bermaksud menyerang Provinsi Owari.

Sementara itu, perselisihan terjadi di dalam klan Oda yang terdiri dari banyak keluarga dan faksi. Klan Oda mengabdi selama tiga generasi untuk keluarga Oda Yamato-no-kami. Oda Nobutomo memimpin keluarga Oda Yamato-no-kami yang menjabat shugodai untuk distrik Shimoyon, Provinsi Owari. Nobunaga bukan merupakan garis keturunan utama klan Oda, sehingga Oda Nobutomo berniat menghabisi keluarga Nobunaga yang dianggap sebagai ancaman.

Pada saat itu, Oda Nobutomo menjadikan penjaga Provinsi Owari yang bernama Shiba Yoshimune sebagai boneka untuk mempertahankan kekuasaan. Walaupun hal ini lazim dilakukan shugodai pada zaman itu, Yoshimune tidak menyukai perlakuan Nobutomo sehingga hubungan di antara keduanya menjadi tegang. Di tengah panasnya hubungan dengan Yoshimune, Nobutomo menyusun rencana pembunuhan atas Nobunaga. Rencana pembunuhan ini dibocorkan Yoshimune kepada Nobunaga, sehingga ada alasan untuk menyerang Nobutomo.

Setelah tahu rencananya pembunuhan yang disusunnya terbongkar, Nobutomo sangat marah terhadap Yoshimune. Ketika sedang menangkap ikan di sungai ditemani pengawalnya, putra Yoshimune yang bernama Shiba Yoshikane dibunuh oleh Nobutomo. Anggota keluarga Yoshikane (seperti adik Yoshikane yang kemudian dikenal sebagai Mōri Hideyori dan Tsugawa Yoshifuyu) meminta pertolongan Nobunaga untuk melarikan diri ke tempat yang jauh.

Peristiwa pembunuhan Shiba Yoshikane merupakan kesempatan bagi Nobunaga untuk memburu dan membunuh komplotan pembunuh Yoshikane dari keluarga Oda Kiyosu yang sudah lama merupakan ganjalan bagi Nobunaga. Oda Nobutomo berhasil dihabisi paman Nobunaga yang bernama Oda Nobumitsu (penguasa Istana Mamoriyama). Dengan tewasnya Nobutomo, Nobunaga berhasil menamatkan sejarah keluarga Oda Kiyosu yang merupakan garis keturunan utama klan Oda, sehingga keluarga Oda Nobunaga yang bukan berasal dari garis keturunan utama bisa menjadi pemimpin klan.

Nobunaga menaklukkan penguasa Istana Inuyama bernama Oda Nobukiyo yang sebenarnya masih satu keluarga. Setelah itu, Nobunaga menyingkirkan Oda Nobuyasu yang merupakan garis utama keturunan klan Oda sekaligus penguasa distrik Shimoyon. Oda Nobuyasu adalah anggota keluarga Oda Kiyosu yang menjadi musuh besar Nobunaga. Nobunaga berhasil mengalahkan Oda Nobuyasu, dan mengusirnya dalam Pertempuran Ukino. Pada tahun 1559, keluarga Nobunaga berhasil memegang kendali kekuasaan Provinsi Owari.

Pengusiran klan Shiba

Kesempatan tewasnya Shiba Yoshikane yang merupakan boneka klan Oda digunakan Nobunaga untuk berdamai dengan para daimyo di wilayah tetangga. Nobunaga berhasil menjalin persekutuan dengan klan Shiba, klan Kira (penjaga wilayah Mikawa) dan klan Imagawa (penjaga wilayah Suruga).

Keadaan berlangsung tenang selama beberapa waktu sampai terbongkarnya rencana komplotan pembunuh Nobunaga. Komplotan terdiri dari klan Ishibashi yang masih keluarga dengan Shiba Yoshikane (pemimpin klan Shiba), dan klan Kira yang masih ada hubungan keluarga dengan klan Ashikaga. Keluarga shogun Ashikaga masih merupakan garis utama keturunan klan Shiba. sewaktu diusir ke Kyoto, Yoshikane pernah meminta perlindungan keluarga Ashikaga. Setelah menghabisi klan Shiba dan keluarga Oda Kiyosu, kekuasaan Provinsi Owari akhirnya benar-benar berada di tangan Nobunaga.

Pertempuran Okehazama
Lokasi pertempuran Okehazama di kota Toyoaki, Prefektur Aichi

Pada tahun berikutnya (1560), penjaga wilayah Suruga yang bernama Imagawa Yoshimoto memimpin pasukan besar-besaran yang dikabarkan terdiri dari 20.000 sampai 40.000 prajurit untuk menyerang Owari. Imagawa Yoshimoto adalah musuh Nobunaga karena masih satu keluarga dengan klan Kira yang merupakan garis luar keturunan keluarga shogun Ashikaga. Klan Matsudaira dari Mikawa yang berada di garis depan berhasil menaklukkan benteng-benteng pihak Nobunaga.

Pertempuran tidak seimbang karena jumlah pasukan klan Oda hanya sedikit. Di tengah kepanikan para pengikutnya, Nobunaga tetap tenang. Saat tengah malam, Nobunaga tiba-tiba bangkit menarikan tarian Kōwaka-mai dan menyanyikan lagu Atsumori. Setelah puas menari dan menyanyi, Nobunaga pergi berdoa ke kuil Atsuta-jingū dengan hanya ditemani beberapa orang pengikutnya yang menunggang kuda. Sebagai pengalih perhatian, sejumlah prajurit diperintahkan untuk tinggal di tempat. Sementara itu, Nobunaga memimpin pasukan yang hanya terdiri dari 2.000 prajurit untuk menyerang pasukan Imagawa yang sedang mabuk kemenangan. Imagawa Yoshimoto diincarnya untuk dibunuh. Pasukan Nobunaga pasti kalah jika berhadapan langsung dengan pasukan Imagawa yang berjumlah sepuluh kali lipat. Peristiwa ini dikenal sebagai Pertempuran Okehazama. Imagawa Yoshimoto sangat terkejut dan tidak menduga serangan mendadak dari pihak Nobunaga. Pengawal berkuda dari pihak Nobunaga, Hattori Koheita dan Mōri Shinsuke berhasil membunuh Imagawa Yoshimoto. Setelah kehilangan pemimpin, sisa-sisa pasukan Imagawa pulang melarikan diri ke Suruga. Kemenangan dalam Pertempuran Okehazama membuat nama Oda Nobunaga, 26 tahun, menjadi terkenal di seluruh negeri.

Seusai Pertempuran Okehazama, klan Imagawa menjadi kehilangan kendali atas klan Matsudaira yang melepaskan diri dari keluarga Imagawa. Pada tahun 1562 dengan perjanjian Persekutuan Kiyosu, Nobunaga bersekutu dengan Matsudaira Motoyasu (kemudian dikenal sebagai Tokugawa Ieyasu) dari Provinsi Mikawa. Kedua belah pihak memiliki tujuan yang sama, yakni menghancurkan klan Imagawa.


Lokasi pertempuran Okehazama di kota Toyoaki, Prefektur Aichi

Penghancuran kelompok Ikkō

Pada tahun 1574, kelompok Ikkō Ise Nagashima dikepung pasukan Nobunaga dari darat dan laut hingga tidak berdaya akibat terputusnya jalur perbekalan. Pertempuran berlangsung sengit, dan Nobunaga sudah menderita luka-luka tembak. Namun akhirnya kelompok Ikkō menanggapi peringatan untuk menyerah. Nobunaga berpura-pura memberi izin kepada kelompok Ikki untuk menyerahkan diri. Ketika sedang berkumpul untuk menyerahkan diri, kelompok Ikki mendadak diserang. Semua pengikut kelompok Ikki yang sudah menyerah dibakar hidup-hidup, sejumlah 20.000 orang tewas.

Sebagian besar anggota kelompok Ikki adalah orang tua, wanita dan anak-anak yang tidak pernah ikut berperang. Penjelasan yang dapat dipercaya mengatakan Nobunaga melakukan pembunuhan massal sebagai balasan atas kerugian besar yang diderita Nobunaga dalam pertempuran dengan kelompok Ikki Nagashima. Pengikut terpercaya dan anggota keluarga Nobunaga tewas dalam jumlah besar, sehingga Nobunaga dendam terhadap kelompok Ikki. Kelompok Ikko Nagashima habis diberantas dengan pembunuhan massal yang dilakukan Nobunaga.

Category:  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses