Dengan peradaban yang telah dimulai sejak sekitar 7000 tahun yang lampau, Mesir menempatkan dirinya dalam urutan atas negara-negara tujuan wisata dunia. Hal ini tidak aneh, apalagi Pyramid dan Sphinx (salah satu dari tujuh keajaiban dunia) sudah ribuan tahun sebelum Masehi berdiri kokoh menjadi saksi bisu lahirnya peristiwa-peristiwa bersejarah di lembah Nil.
Jangan pula heran bila anda melangkah di negara ini, setiap jengkal tanah yang dipijak akan mengisahkan peristiwa sejarah tersendiri, begitulah kira-kira. Seakan-akan kita sedang berjalan menelusuri sebuah museum raksasa yang menyimpan ribuan peninggalan sejarah berbagai peradaban, mulai dari Mesir kuno (coptic), Fir'aun (pharaoh), Yunani (Hellenisme), romawi hingga peradaban Islam yang pernah ada dan berkembang di negeri Ardhul Kinanah ini.
Drama sejarahnya dimulai ketika menjelang tahun 3400 SM. Kala itu di Mesir timbul revolusi kebudayaan yang merupakan titik-tolak kemajuan zaman, yaitu dimulainya budaya bercocok tanam. Sehingga sifat nomaden berubah menjadi sikap menetap, lalu terbentuklah masyarakat baru. Setelah kian berkembang akhirnya tersusun kerajaan-kerajaan kecil.
Menjelang tahun 3000 SM. kerajaan kecil itu terkelompok menjadi dua kertajaan besar, yaitu Mesir Hulu di daerah Selatan dengan ibukota Thebes (kini Luxor) dan Mesir Jilir di bagian Utara dengan ibukota Memphis. Bahkan, selanjutnya raja Mesir Hilir yang bernama Menes bisa menyatukan dua kerajaan tersebut, dan ditetapkanlah Memphis sebagai ibukota. Usaha Menes rupanya tak cuma itu, pada zamannya pula berhasil diciptakan jenis huruf atau lambang Hieroglyphics.
Rangkaian sejarah ini sejalan dengan ungkapan bangsa Yunani yang menyebut Memphis untuk sebuah nama ibukota Mesir Kuno (2615-1990 SM.), terletak di dekat Sakkara. Kerajaan awal dari dinasti pertama didirikan di kota ini, dan disitu juga banyak kuburan para pemamgku dinasti pertama (3200 SM.) maupun kuburan hampir semua raja dinasti kedua. Sememnjak berdirinya kerajaan baru (1570-332 SM.), ibukota Mesir kuno lalu berpindah dari Memphis ke Thebes. Meskipun administrasinya dijalankan di Tehbes, tapi kebanyakan pegawai pemerintahan tetap tinggal di Memphis dan dikuburkan di Sakkara. sakkara itu sendiri dibangun untuk raja Zoser dari dinasti ke-3.
Seorang budayawan bernama Champollion yang mengikuti ekspedisi Napolen Bonaparte ketika menduduki MEsir tahun 1798 berusaha menyelidiki sebuah batu bertulis (prasasti) yang ditemukan di kampung Rasyid (belakang dikenal dengan Rosetta Stone). Prasasti tersebut memuat dekrit Ptolomeus V dari Yunani, tahun 320 SM. Dekrit itu terdiri atas tiga tulisan, yaitu: Hieroglyphics, Demotic, dan Coptic yang merupakan terjemahan antara satu sama lainnya.
Dalam penyelidikan Champollion selama puluhan tahun atas prasasti itu, terbacalah nama Ptolemy dan Cleopatra. Sejak saat itu huruf Hieroglyphics dapat dibaca, dan tersingkaplah rahasia sejarah Mesir kuno.
Hingga tahun 332 SM. atau selama 2.250 tahun, Mesir kuno telah diperintah oleh 330 Fir'aun yang terbagi menjadi 31 dinasti. Setelah itu datang Iskandar Agung, Romawi, Yunani, dan Islam yang dibawa oleh panglima 'Amru bin 'Ash pada tahun 641 M.
Diantara warisan sejarah Mesir yang berada di sekitar Cairo sebagai berikut: [klik pada tempat wisata yang ingin anda kunjungi]
- Pyramid dan Sphinx
- Benteng Salahudin
- Masjid Bersejarah
- Museum Mesir di Tahrir
- The Egyptian Ancient Thebes
- Port Said
- Sinai
- Iskandariyah
- Aswan
- Faiyoum
Pyramid dan Sphinx
Banyak orang mengira bahwa Pyramid di Mesir hanya tiga, seperti yang terdapat di Giza. Namun sebenarnya tidak kurang dari 97 Pyramid ada di seluruh Mesir, hanya bentuknya lebih kecil dari Pyramid di Giza. Sebagian Pyramid tersebut berada di padang pasir Sakkara (25 Km dari Cairo) yang merupakan Pyramid tertua di Mesir. Pyramid in dibangun oleh Raja Zoser. Sedangkan lainnya bisa didapati di kawasan Wastha (90 Km selatan Cairo).
Meski begitu, yang paling terkenal adalah tiga pyramid di Giza, masing-masing punya nama: Cheops (khufu), Chephren (Khafra'), Mycerinos (Munqara'). Pyramid terbesar didirikan atas perintah Raja Cheops pada tahun 2690 SM. yang memakan waktu selama 20 tahun, sekaligus nama rajanya diabadikan sebagai Pyramid. Tinggi Pyramid ini mulanya 146 m., namun karena pengaruh alam mengakibatkan terkikisnya bagian puncak Pyramid, hingga ketinggiannya tinggal 136 m. Pyramid Chephren dibangun oleh Raja Chephren (putra Raja Cheops) pada tahun 2650 SM. Panjang sisinya 214 m. dengan ketinggian yang tak jauh beda seperti Pyramid Cheops. Sedangkan Pyramid Mycerinos didirikan pada tahun 2600 SM., tingginya 62 m. dan panjang setiap sisinya 104 m.
Adapun Sphinx -yang berbadan singa berkepala manusia, dengan panjang 57 meter serta tinggi 20 meter- dibangun oleh R
Benteng Salahudin
Benteng Shalahuddin dibangun pada tahun 1183 oleh Panglima Shalahuddin al Ayyubi untuk membentengi kota Kairo dari serangan-serangan luar, khususnya dimasa Perang Salib. Di utara benteng terdapat masjid Muhammad Ali yang dibangun dengan arsitektur Turki Utsmaniy dengan kubahnya yang indah menjulang 52 meter ke angkasa dan dua puncak menara dengan ketinggian lebih dari 84 meter.
Dari benteng (qol'ah) ini kita dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Kairo. Dalam benteng terdapat tiga museum, pertama: Museum Permata (Qashrul Jawharah) yang berisi perhiasan raja-raja Mesir, diantaranya singgasana Raja Faruk, kedua: Museum Militer (Mathaf as Syurthah) yang berisi peralatan militer, dokumen-dokumen penting semenjak masa pemerintahan Muhammad Ali Pasya hingga kini, ketiga: Museum Seni Islam (Mathaf al Fanni al Islamiy), dalam mathah ini tersimpan sekitar lima puluh ribu benda seni Islam semenjak masa Nabi saw., seperti surat Rasulullah saw., kepada pemimpin Mesir (Mukaukis) yang mengajaknya untuk memeluk Islam dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mesjid Bersejarah
"Negeri Seribu Menara" ungkapan yang pas untuk menyebut Mesir sebagai negeri yang dipenuhi oleh menara-menara masjid menjulang tinggi dari sudut-sudut kota hingga sudut-sudut desa.
Mesir disamping terkenal dengan Pyramidnya juga dikenal dengan bangunan-bangunan sejarah lainnya, seperti masjid-masjid bersejarah yang terbentang dipelosok kota.Masjid-masjid yang ada sekarang, masih ada yang dipergunakan dan sebagian lainnya hanya tinggal tempat bersejarah.
Diantara masjid-masjid bersejarah yang berada di Mesir yaitu masjid Agung Amru bin Ash, Ahmad bin Thalun, Sultan Hasan, dsb.
1. Masjid Agung 'Amrû bin 'Ash
Masjid Agung Amrû bin 'Ash adalah masjid pertama di Mesir yang dibangun olah panglima Amrû bin 'Ash pada tahun 21 H atas perintah khalifah Umar bin Khattab, ketika beliau melakukan ekspansi ke wilayah Mesir.
Luas masjid tersebut dulunya berukuran 50 hasta, kemudian mengalami pemugaran berulang-ulang hingga luasnya seperti keadaannya sekarang ini.
Masjid ini merupakan pusat kelimuan dan kebudayaan sejak awal pembangunannya, dimana terdapat sekitar 40 lebih halaqah-halaqah yang hampir punah keberadaanya pada saat ini. Dalam masjid ini dipelajari berbagai ilmu keagamaan, disamping itu juga dipelajari ilmu-ilmu lain seperti at Thib (kedokteran), ilmu falak dsb.
Dikisahkan oleh al Maqrîzî, sejarawan terhebat dari Mesir dalam Ensiklopedianya al Khuthath al Maqrîziyyah bahwa didalam masjid Amrû bin 'Ash terdapat delapan zâwiyah, diantaranya zâwiyah Imam Syâfi'i dimana tempat Imam Syâfi'i memberikan ilmunya kepada murid-muridnya yang haus akan ilmu.
Tatkala Muhammad Ibnu Jarîr at Thabarî datang ke Mesir dan beliau dikenal karena kepandaiannya dalam berbagai bidang disiplin ilmu agama meliputi; sejarah, tafsir, hadits, fiqh dan bahasa, karena kelihaiannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya beliau, akhirnya beliau diminta menjadi pengajar dalam masjid Amru bin 'Ash.
Disamping Imam Syafi'i dan Ibnu Jarir sebagai pengajar terdapat ulama-ulama lain yang menjadi pengajar dalam masjid ini diantaranya Sa'ad al Laitsi dsb.
2. Masjid Agung Ahmad Ibnu Thalun
Masjid Agung Ahmad Ibnu Thalun dibangun oleh Dinasti Thalun pada tahun 243 H/ 876 M. Seni arsiteknya mewakili corak Mesir umumnya. Terletak dikawasan Sayyidah Zainab, Kairo dan merupakan masjid ketiga terbesar di Mesir semenjak ekspansi (Fathu Misr) Amru bin Ash ke Mesir.
Masjid ini dihiasi sejumlah besar ornamen khas Islam, disamping menaranya yang spesifik dengan tangga melingkar (seperti menara Sumeria di Iraq).
3. Masjid Sayyidina Husein
4. Masjid Imam Syafi'i
Dalam masjid ini terdapat makam Imam Muhammad bin Idris as Syafi'i. Imam madzhab ini pernah di Iraq, lalu hijrah ke Mesir, sehingga dalam madzhab fikhnya ada istilah qaul qadim dan qaul jadid. Beliau wafat pada tahun 820 M. Bangunan makamnya dipagari dengan pagar kayu berukir, hadiah kaum muslimin India. Terletak dikawasan Hayy Syafi'i, Kairo.
5. Masjid Agung Sultan Hasan
Masjid Agung Sultan Hasan berdiri pada tahun 757 H/ 1356 M. Dibangun oleh Sultan Hasan dari Dinasti Mamalik.
Selain kelima masjid diatas terdapat pula masjid-masjid lainnya seperti; Masjid Agung Barqûq dibangun tahun 1376 M, Masjid Agung al Muayyad dibangun tahun 1415 M, Masjid Agung Qâyitibâiy dibangun tahun 1468 M, dsb.
Hingga kini belum ada penafsiran yang pasti tentang hakekat Pyramid. Sebagian peneliti berpendapat bahwa Pyramid merupakan makam bagi raja-raja Mesir kuno beserta hartanya sebagai bekal kehidupan mereka di alam abadi. Ada juga yang menganggap sebagai tempat penyimpanan gandum di masa Nabi Yusuf AS. Sebagaimana Aristoteles juga pernah berpendapat bahwa Pyramid adalah simbol kekuatan raja-raja Fir'aun. Wallahu a'lam