Tips Bercinta Sahabatku, Si Artis Seksi !

Sewaktu aku masih kuliah, banyak teman cowok ato cewek yang sering menyindirku dengan sebutan ‘ayam’ kampus.

Dia menyindirku begitu mungkin karena kegemaranku nge-dugem.

Walo aku sendiri bukan termasuk ‘clubber mania.’ Maklumlah, yang namanya juga kawula muda.

Masih banyak energi, idealis, dan suka ber-eksperimen. Soal ‘ road show ‘ dari cafe ke cafe, ato dari diskotik ke diskotik lainnya merupakan hal yang biasa.

Tapi tujuanku ngga ada hubungannya sama sekali dengan ‘plesiran’ cinta. Salah satu rekan mahasiswa yang juga doyan dunia clubbing, ternyata usil. Dia ternyata buat gosip, kalo aku banyak terlibat dengan dunia esek – esek untuk ngedapetin uang.

Dia menyamakan profilku seolah tidak ada bedanya dengan cewek – cewek yang suka terlibat dalam acara seperti Nudis Party Bawah Tanah, Seks Sandwich Sashimi Girls, Melrose Place Hi- Call Girls, One Nite Stand, Cocktail Girls VIP Room, dan lain sebagainya.

Entah apa maksudnya.

Padahal aku sama sekali jauh dari seks, walo aku banyak berdekatan dunia yang memungkinkan ‘free sex.’ Bahkan ketika aku memasuki malam pertama dengan suamiku ini, akupun masih dalam keadaan ‘virgin.’ Itulah salah satu yang juga membuatku bangga, juga suamiku tentunya.

Kegiatan nge-dugem otomatis berkurang jauh semenjak ngikutin suami untuk menyelelesaikan study-nya, dan akhirnya bekerja di Jerman. Hidup di Jerman ternyata jauh banget dengan kegiatan dan cara hidupku yang sudah terbiasa di Jakarta.

Semenjak meninggalkan tanah air dan tinggal di Jerman, aku memulai segalanya dengan hal yang baru. Termasuk ninggalin semua ‘gosip’ yang sudah pernah melekat pada diriku. Setelah beberapa bulan tinggal di Jerman, kemampuanku berkomunikasi bertambah lebih baik.

Suatu ketika aku sedang sendirian di cafe. Tidak jauh dari tempatku, duduk seorang cewek muda yang cantik.

Kalo dilihat dari wajah dan penampilannya, sudah bisa dipastikan dia bukan cewek Eropa. Aku mengenali ini terutama dari penampilannya dan gerak – geriknya.

Ketika aku sedang asyik dengan minuman yang baru aku terima, tiba – tiba aku tersentak dengan pertanyaan yang datang menghampiri telingaku. Karena aku ngga begitu mudeng, aku bilang,

” Ich verstehe Sie nicht. Konnen Sie bitte etwas langsamer sprechen ? ( aku ngga ngerti yang anda bilang, bisa anda lebih lambat mengucapkan ? )

Ternyata dia meminjam korek api. Kebetulan waktu itu aku membawanya. Jadilah aku juga ikutan menyalakan rokok. Disela – sela isapan rokok, dia bilang,

” Ik spreche nur ein bisschen Deutsch. Saya hanya bisa bicara sedikit bahasa Jerman

Kemudian aku bilang,

” Sprechen Sie Englisch ? “ Apakah anda bisa ngobrol dalam bahasa inggris ?

” Ja, ” Jawabnya. Setelah itu kita sambung obrolan kita kedalam bahasa Inggris. Dalam perkenalan itu akhirnya kuketahui, kalo dia wanita asal negara Brasil. Orangnya spontan, ramah dan enak diajak ngobrol.

Akhirnya kita saling ngobrol banyak soal budaya. Aku banyak cerita tentang negara tropis indonesia, yang kaya budaya. Ketika aku ngobrol seputar tari, ternyata dia sangat antusias ingin mendengar ceritaku.

Dia juga banyak cerita tentang dirinya, ternyata dia juga penari. Bukan itu saja, ternyata dia tergolong penari terkenal, dan bahkan namanya juga digandrungi di negara – negara Amerika Selatan seperti Uruguay, Argentina, Paraguay, Bolivia dan Venezuela.

Dia juga bermain di sinetron sewaktu masih tinggal dinegaranya.

Tetapi dia sudah banyak meninggalkan aktifitasnya tersebut, semenjak pindah ke Jerman dan memiliki anak.

Dari obrolan secara tidak sengaja di kafe tersebut akhirnya kita menjadi akrap. Bahkan suatu saat aku turut diundang ketika dia mengadakan show di kota Berlin, dalam rangka pesta carnaval. Aku waktu itu menghadiri acara tersebut dengan suamiku.

Akhirnya aku tau, kenapa bahasa Jerman Ines kurang berkembang. Ternyata dia masih terbiasa ngobrol dengan suaminya ( pria Brasil ) pake bahasa Portugis.

Penampil Ines dalam show tersebut sungguh luar biasa !

Persahabatanku dengan Ines semakin akrap. Apalagi kita berdua pada doyan ngunjungin acara pagelaran budaya. Aku sudah beberapa kali mengunjungi tempat tinggal Ines. Demikian juga dengan dia, beberapa kali mengunjungiku.

Ines sangat spontan ngobrol dalam soal seks. Suatu ketika dia mengajakku mengunjungi wanita kenalannya yang baru pulang liburan dari Brasil. Ternyata Ines mengambil oleh – oleh dari Brasil, yang beruba daun daunan.

Daun – daun tersebut dibungkus dalam tiga plastik. Dia menjelaskan kalo daun – daun tersebut tidak ditemukan di Eropa. Dia selalu memesan dari kenalan yang liburan ke Brasil. Dedaunan yang terbagi tiga tersebut ada namanya sendiri – sendiri dalam bahasa Portugis.

Karena aku sukar mengingat nama daun tersebut, maka aku minta penjelasannya saja. Ketiganya, cara penggunaanya sama. Yaitu direndam diair hangat. Bisa diember atau tempat lain, yang memungkinkan wanita merendam organ intimnya.

Ini adalah dedaunan yang dikhususkan untuk wanita !

Daun pertama,

Daun ini mempunyai efek sebagai bahan antiseptis, yang bisa membersihkan organ kemaluan wanita dari kotoran dan kuman – kuman yang mengganggu dan berbahaya.

Daun kedua,

Daun ini mempunyai khasiat memberikan stimulasi pada otot – otot disekitar vagina agar menjadi kuat dan tidak kendor. Daun ini juga bisa memperbaiki aliran darah disekitar organ intim, dan memperbaiki fungsi syaraf yang mengaturnya.

Daun ketiga,

Membuat wanita yang sudah memiliki anak, agar menjadi seperti perawan lagi. Bahkan daun ini dipercaya orang Brasil, sebagai ‘daun pusaka’ yang membuat suami ketagihan untuk berhubungan seks dengan istrinya.

Hmmm, tips yang begitu meyakinkan !

Ines memberikan sebagian dedaunan yang dia peroleh tersebut buatku. Untung banget, dikasih dedaunan ini. Aku jadi buru – buru mempraktekkannya. Aku mempraktekkan daun ini sesuai cara menggunakannya tanpa sepengetahuan suamiku.

Aku hanya ingin mengetahui, apakah dia nanti melihat perbedaannya.

Dimalam tersebut aku sengaja membuat kejutan buat suamiku. Kamar tidurku kutata indah dan rapi, dengan semprotan semerbak bau yang harum. Aku menggunakan lingerie seksi berwarna merah muda kesukaan dia.

Dimalam tersebut benar – benar edan ! Suamiku juga bilang edan ! Ternyata suamiku yang biasanya bisa kuat hingga satu jam, pada malam tersebut hanya tidak sampai lima menit !

Aku sendiri yang biasanya sukar sekali untuk mendapatkan puncak kenikmatan, akhirnya dengan cepat kesampean. Dan kurang dari lima menit, sesi pertama kita lalui bersama.

” Kok, cepet keluar, ya ? ” Tanyaku tanpa maksud menyinggungnya.

” Kali ini kok rasanya lain sekali, yaa ? “

” Lain gimana, sih ? ” Tanyaku balik.

Lalu dia menjelaskan. Dari ucapannya, ternyata benar sekali apa yang dijelaskan oleh Ines sahabatku. Bahkan suamiku bilang, sepertinya organ intimku hidup. Hidup ??

Menurut suamiku, rasanya seperti seret, tetapi banyak lubrikasinya. Mungkin inilah yang dibilang orang Brasil, bagaikan seperti gadis yang masih perawan.

Organ intim hidup ? Maksudnya begini.

Ketika kemaluan suamiku masuk. Dia merasakan seperti ada jepitan. Sehingga kalo dia menariknya , seolah – olah penisnya terhalang. Didepan bagian yang terjepit tersebut, terasa agak panas dan seperti diremas – remas oleh otot – otot yang mengelilinginya.

Sensasi inilah yang dia rasakan begitu kuat, sehingga sukar membendung orgasmenya. Tidak heran, dia hanya bertahan beberapa menit, diiringi dengan suara rintihan yang keras.

Demikian juga aku. Belum pernah sebelumnya, bercinta dengan suara yang sebrisik seperti pada malam itu.

Aku juga merasakan perbedaan yang begitu lain. Dan yang paling mencolok, adalah kulit kulit disekitar organ intim menjadi semakin peka rangsang. Hal ini sudah terasa saat foreplay dimulai. Bahkan terasa, seperti cepat menjadi basah.

Akhirnya kubilang juga kesuamiku, tentang dedauanan yang dikasih Ines dari Brasil tersebut. Dampak dari organ intim yang menjadi ‘ hidup ‘ tersebut, tidak selalu menyenangkan buat suamiku. Karena dia merasa mendapatkan rangsangan yang berlebihan, sehingga cepat keluar.

Tetapi lagi – lagi Ines yang menawarkan tips manjur. Aku disaranin membeli kondom khusus, yang mengandung bahan pelumas yang menyerupai lidocain, untuk mengurangi rasa peka rasa yang berlebihan.

Suamiku menggunakan beberapa kali. Dan ini berhasil.

Bahkan sekarang kami bisa melakukan hubungan intim, tanpa suamiku perlu menggunakan kondom lagi. Dan kenikmatannya memang luar biasa. ( Dikirim oleh Lisa – Berlin, Jerman )

________________________________________________________________________

DD ngucapin terima kasih atas kirimannya. DD jadi basah kuyup keringatan waktu ngebaca dan menulisnya, neh. HIHIHIHIHI

Daun apaan, seh ? Ada ngga yaa… daun tandingannya asal Indonesia ? Coba cari, deh. Yang bisa nemuin layak dinobatkan sebagai PENDEKAR. Dan berhak mendapatkan ‘tattoo gratis’ berupa gambar daun kumis kucing ! HA HA HA HA

Category:  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses