TAHUN 1996, ketika band-band alternatif sedang merajai industri musik dunia – terutama dengan sound of Seattle yang dipelopori Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden – Last Few Minutes (LFM) merilis album debutnya berjudul Waktu. LFM adalah band asli
Personel band ini tiga orang. Ari Malibu pada vokal, Ridho Hafiedz (gitar, bas, backing vocal), dan Adam Joswara (gitar). Tapi sayang, band ini nggak berumur panjang. Tak lama setelah album pertama (sekaligus album terakhir) dirilis, band ini bubar. Atau membubarkan diri?
Yang jelas, Ridho sekarang udah gabung dengan Slank. Adam terakhir kalau tidak salah dia bikin band Kubik. Sementara Ari Malibu, pernah terlibat dalam sebuah album musikalisasi puisi. Tapi sekarang seperti menghilang. (Mas Adam, Mas Ari kasih kabar dong!)
Menurut saya, LFM sebenarnya band bagus. Tapi kenapa banyak orang yang tidak mengenal band ini, juga albumnya. Malah mungkin ada yang tidak tahu sama sekali kalau dulu pernah ada band bernama LFM (contohnya temen-temen sayah, sedikit sekali yang tahu). Majalah remaja Hai pernah mengulas LFM, dan memberikan banyak pujian pada band ini.
Waktu itu orang-orang justru lebih mengenal Five Minutes, band yang para personelnya selalu sarungan seperti santri pondok. Memang nama dua band ini hampir mirip. Tapi musik mereka berbeda jauh. Apa mungkin waktu itu promosi LFM yang sangat kurang? Mereka juga belum sempat sampai ke puncak ketenaran ketika kemudian menghilang.
Album Waktu juga bukan sebuah album yang biasa saja. Sangat bagus, menurut saya. Dalam penggarapan album ini LFM mengajak dua arranger top Indonesia Billy J Budihardjo (almarhum) dan Aminoto Kosin. LFM juga menggandeng Mira Lesmana untuk menulis lirik di salah satu lagu. Posisi drum di album ini diisi oleh Rere, mantan drummer Grass Rock.
Album ini memuat sebelas lagu – tiga di antaranya dengan lirik bahasa Inggris – dan hampir semua bagus-bagus. Sampai sekarang masih sering saya dengarkan kasetnya. Waktu itu yang jadi single dan kerap diputar di radio adalah lagu Warik. Tapi lagu-lagu lain juga tak kalah bagus. Seperti Pesan, Suara Jiwa (aransemen musik digarap Aminoto Kosin), Waktu (aransemen oleh Billy J Budihardjo), Empty, LFM, Hati, Rasa, dan January 15.
Tapi dari semua itu, yang paling saya suka adalah Rasa dan January 15. Dua lagu ini – aransemen juga oleh Billy J Budihardjo – sama, hanya liriknya yang berbeda. Satu dalam versi
Sayang seribu sayang, band ini lantas bubar. (Adakah yang bisa menjelaskan kenapa band ini bubar? Ridho, Adam atau Ari?). Saya pikir, nanti akan ada album mereka yang kedua, yang lebih dahsyat. Eh, gak tahunya itu album pertama dan terakhir. One hits wonder!
Satu ketika saya pernah ketemu sama Ridho waktu Slank manggung di Jogja. Waktu itu saya tanya, bagaimana kabar LFM? Ridho bilang, itu sudah masa lalu. Tapi dia gak menjelaskan kenapa LFM bubar karena lagi buru-buru mau ada jumpa pers di hotel tempat dia nginap.
Tapi saya sempet nanya ke Ridho, apakah dulu album LFM juga dibuat dalam format CD? Kata Ridho, nggak ada karena dulu CD belum begitu populer. Tahun 1996??? Wah… sayang sekali.
Padahal saya ngebet pengin punya CD-nya kalau ada. Jangankan cari CD-nya, kasetnya aja susahnya minta ampun. Saya pernah dapat sekali kasetnya di Pasar Beringharjo. Sebenarnya waktu itu sudah punya satu, tapi itu saya beli lagi. Cuma gak tau sekarang kasetnya di mana.
Mungkin ada teman-teman yang mau membantu saya? Misalkan punya lagu-lagu LFM dalam format digital atau mp3 bisa berbaik hati meng-upload ke internet. Kaset saya udah gak mulus lagi, maklum terlalu sering diputar. Atau kalau Anda sama-sama penggemar LFM seperti saya, kita bisa share.
Mengakhiri tulisan ini, saya kutipkan lirik lagu Rasa yang ditulis oleh Mira Lesmana. This song reminds me of someone I loved. And now she’s so far away.
Temaram malam jadi hening
Tanpa kehadiranmu
Andai kau paham apa yang kurasa
Sejak kepergianmu
Bintang malam tak lagi bersinar
Sesal yang datang tak mampu terbendung lagi
Bila tersisa sedikit rasa
Izinkan dia menghadirkan cinta kita
Sejuta kata takkan mungkin dapat mengutarakan
Kuingin kau kembali di sini
Maafkan hanya satu kata yang harus kuucapkan
Biarkan pergi cerita yang lalu
Dengar suara hatiku
Kalau yang versi bahasa Inggrisnya yang berjudul January 15:
Once again I’m standing in the rain
Still searching for your loving
Knowing you’re not mine still I’m feelin
To keep on this final stand
Tell me baby just what I have to do
To keep holding on and on this only love to you
For a thousand times I try to find a way
In a days and nights to make you come into my life
For a thousand miles I sing this song of love
That I never found for a long long time behind
All my life
Yesterday I thought I really found a love
Now I know it never meant to be
Knowing you’re not there still I’m dreamin
Someday you will be my pride