Beberapa orang merasa bangga jika sudah berhasil menghack puluhan website (cih, baru puluhan aja sudah bangga). Lantas mereka menggambar-gemborkan hasil raihan mereka tersebut ke forum-forum hacker, dengan bangga mereka berucap: “CALL ME HACKER!”
Aku yang cuma korban hanya bisa melongo dongo. Anjrit!
Malah beberapa hacker lamerz, cracker, script kiddies yang berhasil membobol beberapa server melakukan ritual aneh mereka. Memasang bot, memasang backdoor, install psybnc atau install eggdrop, rm -rf /var/log/, dll. Beberapa malah lebih canggih, menjadikan server tangkapan mereka sebagai zombie, entah digunakan untuk melakukan spam, atau sekedar menjadi pion malang untuk melakukan serangan DDoS.
Barusan aku membaca sebuah email salah satu korban hacking yang sama sepertiku. Dia orang kebangsaan Philipina, bisnisnya bergerak dalam bidang Internet Marketing Advertising. Sekilas terdengar hebat, namun ada cerita sedih di balik itu semua.
Servernya berlangganan di Layeredtech, sebuah perusahaan penyedia server. Tidak tanggung-tanggung, dia membeli 2 server dengan harga sewa per server antara $289 – $387 (LT-INTEL-XEON-CLOVERTOWN-5320-1.86-APRIL24)
Ternyata, servernya itu disusupi oleh orang-orang yang ga punya otak dan perasaan. Tega-teganya cecunguk hacker lamerz tersebut menjalankan service-service yang tidak sepantasnya, seperti membangun IRCd. Tidak cuma itu saja, website-website yang ada di dalam server tersebut ditanami beberapa program jahat.
Untunglah penjahat-penjahat tengik itu bukan berasal dari Indonesia.
Namun yang lebih menyedihkan lagi adalah ketika dia chat dengan sales layeredtech tersebut (kopi-an chat mereka ada di email korban, makanya aku jadi tau). Dia seperti di pingpong oleh sales-sales busuk kapitalis tersebut, dan ujung-ujungnya dia meminta layanan DEFCON system protection yang ada di fastservers.net.
Sepertinya dia begitu memelas ketika chat dengan orang-orang dari layeredtech. Kasian ku lihat.
Aku benci dengan hacker busuk yang sudah menjajah servernya, namun yang lebih ku sayang adalah sang korban Philipina tersebut yang seperti dibohongi oleh sales-sales kapitalis penjual server tersebut.
Mereka bilang, layanan DEFCON protection tersebut akan mengamankan server si korban. Server si korban juga akan diinstall ulang untuk membersihkan segala virus-virus. Layanan tersebut dilengkapi dengan IDS, Port monitoring, etc bla-bla-bla.
Sebenarnya apa yang dikatakan sales-sales kapitalis tersebut tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar. Dengan menginstall berbagai macam aplikasi keamanan tidak menjamin bahwa server akan 100% aman. Ada banyak cara untuk masuk dalam satu celah keamanan.
Seperti yang baru saja kulakukan, masuk ke server si korban, membaca email korban lantas merasa kasihan.
Untuk kamu-kamu yang merasa hacker, STOP! Hentikanlah tindakan kalian menghabiskan resource orang-orang tak berdosa atau menginstal bot-bot busuk kalian lantas kalian angkuh dan menjadi bangga. Sadarilah, di atas kesenangan kalian tersebut, ada orang lain yang bakal menderita.
Renungkan, bagaimana jika kalian yang menjadi korban? Oleh karenanya, segeralah bertobat. Hacker yang benar bukanlah mereka yang merusak, namun mereka yang membangun. Seperti hacker-hackernya Windows dan Apple yang bisa mendapatkan uang dengan membangun sistem operasi yang begitu kinclong.
Call me hacker? Not yet, you still lamerz mother fucker!!!
sumber : http://baiquni.net/call-me-hacker-part-3.html