Apakah kecepatan cahaya itu?
Adalah kecepatan terbesar yang diyakini bisa dicapai oleh sebuah benda di alam semesta ini, berapa kecepatan terbesar yg bisa di capai itu? Kurang lebih 300.000 km/detik, bayangkan? mobil yang kita kendarai di jalanan sedang itu kurang lebih 60 km/jam, atau kecepatan satelit yang mengorbit bumi itu kurang lebih 25.000 km/jam (itu ternyata masih seujung kuku kecepatan cahaya!!)
Yang bisa mencapai kecepatan tersebut adalah foton2 cahaya, yah itulah sebabnya dinamai kecepatan cahaya, simpelnya adalah kecepatan yang ditempuh oleh cahaya dalam menempuh perjalanannya(kecepatan cahaya sudah bisa dicapai oleh partikel berskala atom di laboratorium buatan manusia di Fermilab dan CERN)
Bila kita berbicara tentang alam semesta, maka satuan ukuran jarak yang kerap dan umum digunakan adalah satuan astronomis (AstronomicalUnit/AU) dan Tahun Cahaya (light years).
1 AU adalah jarak yang digunakan untuk menyatakan jarak matahari dan bumi yaitu sejauh 150 juta km (untuk perbandingan : diameter bumi kita adalah 12 ribu km), sebagai contoh jarak Matahari dan Pluto (ujung tatasurya kita hingga saat ini) adalah hampir 40 AU.
Sementara 1 Tahun Cahaya adalah jarak yang yang ditempuh oleh cahaya dalam satu tahunnya (ingat kecepatan cahaya dalam 1 detik adalah 300.000 km), sehingga 1 tahun cahaya adalah jarak yang di tempuh cahaya sejauh 300.000 x 86.400 x 30 x12 = 9,4 triliyun km.
Sebagai contoh jarak matahari pluto adalah "hanya" 0,0006 tahun cahaya (atau kurang lebih 5 jam cahaya), sementara jarak tatasurya kita ke pusat galaksinya (bima sakti) adalah 25 ribu tahun cahaya.
Cahaya bulan butuh waktu tuk mencapai bumi dalam waktu 1 detik lebih sedikit, sementara cahaya matahari yang menerpa cucian kita pada siang hari adalah cahaya yang dipancarkan permukaan matahari 8 menit sebelumnya (oh ya, itu artinya 1 AU = 8 menit cahaya khan?). Lalu bagaimana dengan cahaya bintang-bintang? Well, bintang "terdekat" dari milyaran bintang di angkasa malam itu jaraknya "hanya" empat tahun cahaya,artinya jika kita melihat bintang tersebut di sutu malam, itu adalah penampakannya empat tahun yang lalu!! (bisa jadi beberapa bintang saat ini sudah tidak bersinar lagi). Seorang penulis Norwegia mengilustrasikannya dengan cerdas : "Galaksi terdekat dari galaksi kita adalah Andromeda dengan jarak 2 juta tahun cahaya, dimisalkan ada mahluk cerdas di sana sedang kebetulan mengarahkan teleskop maha kuat ke arah bumi saat ini, tentu saja dia tidak melihat anda sedang membaca tulisan ini, tapi bisa jadi sedang melihat kehidupan bumi jaman purba, lengkap dengan manusia Neanderthal berwajah rata!!!"
Hal yang mengganggu pikiran kita adalah, ada banyak bintang bertebaran di langit, kalo tidak belebihan bolehlah disebut milyaran!!. Lantas mengapa langit malam terlihat gelap? Seharusnya khan langit malam terang benderang disinari milyaran matahari-matahari nun jauh di sana, yang tentu saja memenuhi langit malam kita, sehingga kemanapun kita menoleh yang ada hanyalah bintang, ya donk? (kita sudah bisa cukup takjub melihat ribuan bintang di langit malam yang cerah dan "gelap"), namun tetap saja kegelapan selalu menguasai malam.
Jika anda memiliki pertanyaan konyol seperti itu, jangan berkecil hati, sebab pertanyaan seperti itu sudah muncul sejak abad 16 dan menjadi teka-teki rumit selama ratusan tahun. Setidaknya ada dua penjelasan mutakhir yang hingga saat ini bisa dipahami , yaitu:
1. Bila kita melihat alam semesta, kita melihat masa lalu, (ingat penjelasan sebelumnya tentang bintang2 yang ribuan bahkan ratusan juta tahun cahaya atau bahkan lebih jaraknya dari bumi), artinya teleskop terbaik saat ini (Hubble) memungkinkan kita di bumi melihat cahaya bintang yang memulai perjalanannya ke arah kita sekitar 10 milyar tahun yang lalu, itu berarti saat ini kita sedang melihat "kehampaan" yang ada sebelum kelahiran milyaran bintang2 tersebut.
2. Berkaitan dengan Ledakan Besar (Big Bang) sebagai pertanda awal mula alam semesta, hingga kini alam semesta terus mengembang, (bayangkan sebuah ledakan yang melemparkan muatannya ke segala arah, dan bayangkan pula mengembangnya alam semesta mirip sebuah balon yang ditiup terus menerus,sementara bintang2 dan galaxy berada pada kulit balonnya), semua bintang semakin menjauh satu sama lain, dan makin jauh bintang dari tempat kita makin cepat pula dia bergerak, bahkan ada yang bergerak secepat cahaya, dan YES!! karena itulah cahayanya tidak pernah sampai ke tempat kita. Namun, ketika alam semesta selesai meledak, maka semuanya akan kembali tenang (seperti kalo kita melempar bola ke atas, tentu akan kembali ke bumi, GRAVITASI!!), dan bila saat itu tiba, tidak ada yang sanggup menghalangi bintang2 itu kembali ke tempat dia berangkat, langit malam tentu tidak gelap lagi, bahkan amat menyilaukan dan panas oleh milyaran bintang-bintang itu!!!