pesawat canggih

Spoiler untuk klik sini:
F-22 Raptor
Spoiler untuk penjelasan:


Sejarah.
Advanced Tactical Fighter (ATF) merupakan kontrak untuk demonstrasi dan program validasi yang dilakukan Angkatan Udara Amerika Serikat untuk mengembangkan sebuah generasi baru pesawat tempur superioritas udara untuk menghadapi ancaman dari luar Amerika Serikat, termasuk dikembangkannya pesawat kelas Su-27 era Soviet.
Pada tahun 1981, Angkatan Udara Amerika Serikat memetakan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebuah pesawat tempur baru yang direncanakan untuk menggantikan F-15 Eagle. ATF direncanakan untuk memadukan teknologi modern seperti logam canggih dan material komposit, sistem kontrol mutakhir, sistem penggerak bertenaga tinggi, dan teknologi pesawat siluman.
Proposal untuk kontrak ini diajukan pada tahun 1986, oleh dua tim kontraktor, yaitu Lockheed-Boeing-General Dynamics dan Northrop-McDonnell Douglas, yang terpilih pada Oktober 1986 untuk melalui fase demonstrasi dan validasi selama 50 bulan, yang akhirnya menghasilkan dua prototip, yaitu YF-22 dan YF-23.
Pesawat ini direncanakan untuk menjadi pesawat Amerika Serikat paling canggih pada awal abad ke-21, karena itu, pesawat ini merupakan pesawat tempur paling mahal, dengan harga US$120 juta per unit, atau US$361 juta per unit bila ditambahkan dengan biaya pengembangan.[1] Pada April 2005, total biaya pengembangan program ini adalah US$70 miliar, menyebabkan jumlah pesawat yang direncanakan akan dibuat turun menjadi 438, lalu 381, dan sekarang 180, dari rencana awal 750 pesawat.[2] Salah satu faktor penyebab pengurangan ini adalah karena F-35 Lightning II akan memiliki teknologi yang sama dengan F-22, tapi dengan harga satuan yang lebih murah.
Tidak ada satupun pesawat di Bumi yang bisa mengalahkannya.
Inilah F-22 Raptor, pesawat tempur futuristik dari generasi ke 5.
Apa keunggulan definitif pesawat tempur generasi ke-5 ini dibanding generasi ke-4 (F-14 s/d F-18)?
Inilah keunggulan utamanya :

1. Stealth
Pesawat tempur tercanggih ini tidak akan terlihat radar musuh. Kalau pesawat anda tidak bisa dilihat, maka anda akan nyaris mustahil ditembak, dijatuhkan, dan dikalahkan. Teknologi masa depan ini terutama dihasilkan berdasarkan rekayasa struktur bentuk pesawat dan material yang menyerap gelombang radar, RAM, Radar Absorbent Material.

2. Mini AWACS, "First-look, first-shot, first-kill".
Pesawat F-22 mempunyai radar dengan jangkauan lebih jauh dari pesawat-pesawat lain, bahkan nyaris setara AWACS. Artinya F-22 dapat melihat anda jauh sebelum anda bisa melihat pesawat itu. F-22 juga memiliki sistem Radar LPI super canggih (Low Probability of Intercept Radar), artinya pesawat yang telah terdeteksi radar F-22 tidak akan bisa tahu kalau dia sudah terdeteksi dan radar warning-nya tidak akan menyala.

3. Manuverabilitas Super.
F-22 memiliki teknologi Thrust Vectoring di ekornya, artinya pengeluaran energi mesinnya dapat diarahkan secara mekanis dengan lebih fleksibel. Ini membuat kemampuan manuvernya lebih tinggi.

4. Persenjataan Internal.


Persenjataan F-22 tersembunyi di dalam pesawat, dan baru terbuka saat akan ditembakkan. Ini membuat tingkat Stealth-nya menjadi lebih tinggi, dan aerodinamikanya membuat pesawat ini bisa terbang lebih cepat dan lebih efisien.



Spesifikasi (F-22 Raptor)
Karakteristik umum
Kru: 1
Panjang: 62 kaki 1 in (18,90 m)
Lebar sayap: 44 kaki 6 in (13,56 m)
Tinggi: 16 kaki 8 in (5,08 m)
Area sayap: 840 kaki² (78,04 m²)
Airfoil: NACA 64A?05,92 akar, NACA 64A?04,29 ujung
Berat kosong: 31.670 lb (14.365 kg)
Berat terisi: 55.352 lb (25.107 kg)
Berat maksimum lepas landas: 80.000 lb (36.288 kg)
Mesin: 2× Pratt & Whitney F119-PW-100 Turbofan pengarah daya dorong pitch, 35.000 lb (155,7 kN) masing-masing
Performa
Kecepatan maksimum: ≈Mach 2,42 (2.575 km/jam) pada altituda/ketinggian tinggi[19]
Kecepatan jelajah: Mach 1,72[18] (1.825 km/h) pada altituda/ketinggian tinggi
Jarak jangkau ferri: 2.000 mi (1.738 nm, 3.219 km)
Batas tertinggi servis: 65.000 kaki (19.812 m)
Laju panjat: rahasia (tidak diketahui umum)
Beban sayap: 66 lb/kaki² (322 kg/m²)
Dorongan/berat: 1,26
Maximum g-load: −3/+9 g
Persenjataan
Meriam: 1× 20 mm (0,787 in) M61A2 Vulcan gatling gun di pangkal sayap kiri, 480 butir peluru
Udara ke udara:
6× AIM-120 AMRAAM
2× AIM-9 Sidewinder
Udara ke darat:
2× AIM-120 AMRAAM dan
2× AIM-9 Sidewinder dan salah satu:
2× 1.000 lb JDAM atau
2× Wind Corrected Munitions Dispensers (WCMDs) atau
8× 250 lb GBU-39 Small Diameter Bomb
Avionik
Radar: 125-150 mil (200-240 km) terhadap target 1 m² (perkiraan)[12]


Pesawat Tempur Siluman Pada Perang Dunia II
Spoiler untuk penjelasan:
Selintas gambar pesawat terbang di bawah ini mirip dengan salah satu bomber siluman milik AS yang dikembangkan pada decade 1980an dibawah proyek militer rahasia Balck Project. Tidak banyak yang mengetahui bahwa pesawat terbang dengan tekhnologi siluman (stealth) seperti itu sebenarnya sudah dikembangkan oleh Jerman pada masa Perang Dunia II. Pesawat terbang yang tampak pada gambar tersebut adalah salah satu contohnya. Sebuah bomber siluman yang sudah dikembangkan sejak tahun 1936 oleh Walter Horten dan Reimar Horten. Pesawat terbang jenis ini dikenal dengan sebutan Sayap Terbang (Flying Wing) karena sebagian besar tubuh pesawat memang berupa sayap, tidak seperti pada bentuk pesawat terbang konvensional.
Sejak berusia belasan tahun Horten bersaudara sudah akrab dengan dunia penerbangan. Mereka berdua sudah sejak lama mengagumi konsep sayap delta yang dibuat oleh Dr. Alexander Lippisch. Pada saat masih berusia remaja, Horten bersaudara telah berhasil menerbangkan pesawat layang buatannya sendiri di tahun 1933.


Pada tahun 1943, angkatan udara Jerman (Nazi) memerintahkan misi pembuatan pesawat terbang bomber yang mampu mengangkut 1.000 kilogram bom, bisa terbang sejauh 1.000 kilo meter, dan dapat mencapai kecepatan 1.000 kilo meter per jam. Misi ini dikenal dengan sebutan 3 x 1000 Project. Dan pesawat terbang rancangan Horten bersaudara yang dianggap paling sesuai untuk proyek tersebut. Maka pada Februari 1944 telah dibuat prototype pertama yang dinamakan Horten IX V1 di Goppingen. Prototipe terbang tersebut bisa diselesaikan dalam waktu enam bulan. Sebuah pesawat terbang yang terbuat dari kayu.

Setelah versi V1, dilanjutkan pembuatan prototype versi V2. Kali ini pesawat sudah menggunakan mesin turbojet sesuai dengan kebutuhan proyek. V2 diuji coba terbang pada tanggal 2 Februari 1945 di Oranienburg. Menurut laporan, V2 bisa dikendalikan dengan baik. Tapi masih terdapat gangguan ketidak stabilan lateral. Bahkan sampai sekarang pun gangguan pada bagian ini umumnya sudah menjadi cirri khas pada pesawat terbang dengan type flying wing. Dan dua bulan kemudian pada uji terbang yang ketiga, prototype V2 mengalami musibah. Pesawat tidak dapat dikendalikan karena telah kehilangan kecepatan. Erwin Ziller, sang pilot tewas seketika saat pesawatnya hancur berkeping-keping.


Setelah musibah itu, prototype V2 yang masih tersisa dipindahkan ke Gothaer Waggonfabrik (Gotha) di Friedrichsrode. Pada Maret 1945 mulai dibangun prototype seri ketiga, 229 V3. Versi ini merupakan modifikasi yang memiliki ukuran lebih besar dibanding generasi sebelumnya. Baik pada dimensi ukuran, kapasitas mesin, maupun bahan pembentuk badan pesawat yang sudah menggunakan baja. Pesawat tempur ini hampir selesai pembuatannya saat pasukan sekutu berhasil menyerbu Jerman dan mengambil alih Gothaer Waggonfabrik beserta semua asetnya. Selanjutnya prototipe 229 V3 dibawa ke AS untuk dipelajari lebih lanjut. Gambar-gambar prototype 229 V3 ini diambil dari NASM's Paul E. Garber Restoration di Silver Hill, Maryland – AS.

Memang menakjubkan sekali prestasi yang sudah dihasilkan Jerman dalam memproduksi peralatan perang pada masa PD-II lalu. Bahkan kabarnya mereka juga sudah membuat pesawat tempur dengan konsep spektakuler yang dapat Anda baca tulisannya disini. Dan beberapa model pesawat tempur canggih dengan desain futuristik buatan mereka pada masa itu dapat dilihat pada situs www.luft46.com. Beruntung sebagian besar peralatan tempur tersebut belum sempat digunakan Nazi pada perang dunia kedua. Jika tidak, maka jalannya sejarah dunia tidak akan seperti yang terjadi sekarang ini.


F-35 Lightning II

Spoiler untuk penjelasan:
F-35 Lightning II adalah hasil pengembangan dari pesawat X-35 dalam program Joint Strike Fighter. Pesawat ini adalah pesawat tempur berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi, antara lain pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis. Pengembangan pesawat ini dibiayai oleh Amerika Serikat, Britania Raya, dan beberapa negara lainnya. Pesawat ini dikembangkan dan diproduksi oleh industri kedirgantaraan yang dipimpin oleh Lockheed Martin serta dua rekan utamanya, BAE Systems dan Northrop Grumman. Pesawat demonstrasi pertama kali terbang pada tahun 2000,[2] dan pesawat versi produksi pertama kali terbang pada 15 Desember 2006

Sejarah
Program JAST
Program Joint Advanced Strike Technology (JAST) dimulai pada tahun 1993 dari hasil Bottom-Up-Review Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Departemen Pertahanan juga memutuskan untuk tetap mengembangkan F-22 yang sewaktu itu kontroversial, membatalkan program Multi-Role Fighter (MRF) dan A/F-X, serta menghentikan pembelian F-16 dan F/A-18C/D.
Kantor program JAST dibentuk pada 27 Januari 1994. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pesawat, persenjataan, dan teknologi sensorik yang akan dipakai pada pengembangan pesawat taktis di masa depan. Kemudian program JAST digabungkan dengan program Common Affordable Lightweight Fighter (CALF), membentuk program Joint Strike Fighter (JSF)

X-32 dan X-35


Pesawat Lockheed Martin X-35.
Kontrak JSF diberikan kepada Lockheed Martin dan Boeing pada tanggal 16 November 1996. Masing-masing perusahaan diharuskan untuk membuat dua pesawat yang dapat mendemonstrasikan lepas landas dan mendarat konvensional (conventional takeoff and landing, CTOL), lepas landas dan mendarat pada kapal induk, dan lepas landas pendek dan mendarat vertikal (short-takeoff and vertical-landing, STOVL). Lockheed Martin mengembangkan X-35 dan Boeing mengembangkan X-32.
Pada tanggal 26 Oktober 2001, diumumkan bahwa X-35 Lockheed Martin mengalahkan X-32 Boeing. Petinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan Inggris menyatakan bahwa X-35 secara konsisten mengungguli X-32, walaupun keduanya sudah memenuhi syarat.

Penamaan
Lockheed Martin, yang mengembangkan pesawat ini dengan nama "F-24", terkejut ketika mengetahui bahwa pesawat ini akan diberi nama "F-35".[5] Pada 7 Juli 2006, Angkatan Udara Amerika Serikat secara resmi mengumumkan nama F-35, yaitu Lighting II.[6] Nama ini juga dipakai untuk mengenang pesawat sebelumnya, yaitu P-38 Lightning dan English Electric Lightning. Nama lain yang sempat dipikirkan adalah Kestrel, Phoenix, Piasa, Black Mamba, dan Spitfire II. Lighting II juga sempat menjadi nama untuk F-22 Raptor.
Pengetesan
Pada 19 Februari 2006, F-35A pertama dimunculkan di Fort Worth, Texas. Pesawat ini melewati pengetesan darat yang berat di Edwards Air Force Base pada musim gugur 2006. Pada 15 September, pengetesan pertama mesin Pratt & Whitney F135 dilakukan, dan diselesaikan pada 18 September dengan pengetesan afterburner. Kemudian pada tanggal 15 Desember, F-35A melakukan penerbangan pertamanya.

Varian
Program Joint Strike Fighter didirikan untuk mengantikan pesawat tempur lama, dengan biaya pengembangan, produksi, dan operasi yang relatif kecil. Ini dicapai dengan membuat pesawat tempur dengan tiga varian, yang masing-masing memiliki kesamaan 80%. Ketiga varian tersebut adalah:
F-35A, Pesawat lepas landas dan mendarat konvensional (conventional takeoff and landing, CTOL) yang akan menggantikan F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara Amerika Serikat mulai tahun 2011.
F-35B, Pesawat lepas landas pendek dan mendarat vertikal (short-takeoff and vertical-landing, STOVL) yang akan menggantikan AV-8 Harrier II dan F/A-18 Hornet Korps Marinir Amerika Serikat serta Angkatan Laut Italia, dan Harrier GR7/GR9 Britania Raya mulai tahun 2012.
F-35C, Pesawat kapal induk yang akan menggantikan F/A-18 Hornet (varian A/B/C/D saja) Angkatan Laut Amerika Serikat mulai tahun 2012.


UFO
Spoiler untuk penjelasan:
Misteri pesawat luar angkasa UFO (Unidentified Flying Object) akhirnya terungkap juga. Sebuah studi yang dilakukan CIA ternyata menyimpulkan bahwa dinas intelejen Amerika Serikat ini telah sengaja menipu publik negeri Paman Sam tentang keberadaan UFO. Tujuannya adalah untuk merahasiakan proyek pembangunan pesawat-pesawat tempur canggih seperti U-2 dan SR-71. Berikut laporan Irawan Nugroho dari Washington DC tentang hasil temuan terbaru tentang UFO yang sekian lama telah menjadi misteri bagi sebagian besar umat manusia ini



Pernahkah Anda melihat piring terbang atau yang lebih populer dengan sebutan UFO (Unidentified Flying Object)? Walaupun ada bukti-bukti kuat mengenai makhluk angkasa luar yang mendarat di Roswell, New Mexico, pada 1950-an lalu, mungkin yang Anda lihat itu hanyalah bayangan sebuah pesawat tempur canggih Amerika Serikat yang sedang terbang tinggi.

Sebuah studi yang dilakukan Dinas Intelejen AS, CIA, telah mengungkap misteri itu. Disebutkan bahwa apa yang dilihat publik Amerika pada 1950-an dan 1960-an mengenai adanya UFO tersebut hanyalah bayangan pesawat-pesawat tempur Amerika canggih seperti jenis U-2A dan SR-71 Blackbird.

Apa yang dilakukan CIA pada waktu itu hanyalah untuk menutupi semakin banyaknya laporan mengenai adanya UFO yang tampak di langit yang begitu tinggi dengan warna kelam. Pada masa-masa Perang Dingin, Amerika ingin merahasiaan berbagai jenis pesawat tempur mereka untuk mengelabui lawan tentang kekuatan sebenarnya Angkatan Udara AS.

Laporan CIA yang baru dirilis tersebut ditulis Gerald K. Haines. Laporan tersebut muncul dalam jurnal rahasia CIA Studies of Intelligence dengan judul CIA's Role in the Study of UFO's, 1947-90. Lima tahun lalu, CIA mulai menerbitkan jurnal semacam ini sebagai bagian dari pengungkapan berbagai laporan yang sekarang ini tidak lagi diangggap rahasia (unclassified reports).

Maka, membanjirlah sejumlah besar laporan CIA yang dulunya dianggap bersifat sangat rahasia (top secret). Sebagai sejarawan yang bekerja di National Reconnaissance Office yang mengawasi proyek-proyek rahasia, apa yang diungkapkan Haines ini memang memiliki kredibilitas.

Penipuan pandangan mata yang dilakukan CIA pada 1950-an dan 1960-an ini dilakukan saat akan memanasnya Perang Dingin antara Barat dan Timur, atau antara dua kekuatan adi daya AS dan Uni Soviet. Selain publik Amerika yang mengakui sering menyaksikan adanya piring terbang ini, para pejabat pemerintah di Washington DC juga mengaku pernah melihat adanya UFO tersebut.

Dari laporan-laporan yang dikumpulkan CIA terlihat bahwa semua laporan membuktikan apa yang diidentifikasi sebagai UFO itu hanyalah dua buah pesawat tempur cangggih AS pada waktu itu. Menurut data-data dari Jane's All the Wrld's Aircraft, pesawat U-2A buatan Lockheed 1950-an ini mampu terbang pada ketinggian lebih dari 60.000 kaki dan SR-71 Blackbird mampu terbang pada ketinggian 80.000 kaki.

Padahal, pesawat komersial biasa hanya terbang pada ketinggian 30.000 kaki. Dengan kecepatan 460 mil per jam, U-2A juga mampu melakukan terbang jelajah operasional sejauh 2.200 mil. Sedangkan, SR-71 dengan kecepatan maksium lebih dari 2.000 mil per jam mampu terbang dengan jarak jelajah 2.982 mil.

Pesawat yang mampu terbang tinggi ini dibangun untuk tujuan mata-mata dengan memotret berbagai sasaran musuh di berbagai negara. Misalnya, U-2A pernah kedapatan melakukan pemotretan di atas wilayah Rusia dan ditembak jatuh pada 1960 sehingga menimbulkan ketegangan antara Uni Soviet dan AS. Antara lain, pembatalan diselenggarakannya konferensi Barat dan Timur.

Ketegangan juga sempat ditimbulkan peswat mata-mata ini di Kuba. Pada 1962, pesawat U-2A ini dikirim ke Kuba untuk memata-matai pembangunan senjata nuklir Soviet sehingga mengganggu hubungan diplomatik di antara kedua negara yang nyaris menimbulkan perang nuklir.

Dua jenis pesawat mata-mata ini berpangkalan di pangkalan yang sangat dirahasiakan di California dan Nevada. Dari pangkalan mereka ini, keduanya kemudian melakukan operasi ke berbagai negara dan berpangkalan di beberapa negara sahabat AS seperti Jerman, Prancis, dan Taiwan.

Pesawat ini membawa kamera canggih untuk memotret instalasi-instalasi militer negara musuh dan membawa pula peralatan elektronik sensitif untuk menangkap transmisi radio dan radar musuh. Pesawat ini juga dilengkapi dan dikendalikan oleh para pejabat intelejen dan diterbangkan oleh para pilot Angkatan Udara AS.

Mengapa CIA menipu publik Amerika soal adanya UFO ini? Studi ini mengemukakan bahwa daripada CIA harus berterus terang mengenai pesawat-pesawat canggih ini lebih baik melakukan pengelabuan dengan mengeluarkan laporan palsu mengenai UFO. Misalnya, jika publik melihat adanya objek yang aneh seperti apa yang terlihat mirip dengan bentuk UFO, CIA akan menyebutkan bentuk itu adalah sebuah fenomena gumpalan kristal es atau adanya perubahan temperatur udara.

Laporan yang dikeluarkan CIA ini menyebutkan, sebagian besar kesaksian soal UFO pada 1950-an dan 1960-an sebenarnya adalah pemandangan pesawat-pesawat canggih AS itu. CIA dan Angkatan Udara AS mengakui bahwa pengelabuan ini dilakukan untuk meredam kekhawatiran publik dan melindungi kepentingan proyek keamanan nasional, seperti pembangunan pesawat-pesawat tempur canggih itu.

Pesawat-pesawat canggih ini memang dicat hitam, pada waktu itu untuk mengelabui musuh. Akibatnya, cat hitam benda angkasa luar ini menimbulkan berbagai tanda tanya dan keingintahuan masyarakat. CIA mengatakan, pada awalnya, U-2A dicat warna perak. Namun, warna itu terlalu memancarkan cahaya karena sinar matahari sehingga akhirnya dicat hitam pekat. Namun, SR-71 yang kali pertama terbang pada 1964 memang dicat hitam sejak awal. Sebab itu, julukannya adalah Blackbird.

Bagaimanakah reaksi para pecinta dan pemburu UFO yang begitu getol mengikuti berbagai laporan ini? Mungkin ada sedikit kekecewaan. Namun, tidak sedikit juga yang tetap optimistis dengan laporan-laporan lama ini. Richard Hall, ketua Fund for UFO Research di Washington mengatakan bahwa apa yang dikatakan CIA ini sangat penting.

John E.Pike dari Federation of American Scientists mempertanyakan sikap pemerintah, dalam hal ini CIA dan Angkatan Udara yang melakukan pengelabuan seperti ini. Kalau memang benar apa yang dilakukan CIA, ini berarti semakin banyak penipuan yang dilakukan lembaga ini pada kasus-kasus lainnya. ''Pihak militer mungkin masih menyembunyikan sesuatu lagi,'' kata Pike sepetri dikutip New York Times Minggu kemarin.

Jika pemerintah dan publik berseteru soal ada tidaknya UFO dan sikap pemerintah yang menutup-nutupi hal ini, ada dua pendapat yang muncul. Pertama, benda-benda angkasa luar yang tampak tersebut adalah benda atau proyek rahasia yang dilakukan pemerintah Federal, termasuk pesawat tempur dan misi mata-mata lainnya. Studi yang baru dirilis CIA ini mendukung pandangan pertama ini. Kedua, mungkin pemerintah telah menemukan pesawat-pesawat makhluk angkasa luar ini, namun tetap menyembunyikannya karena khawatir masyarakat akan panik.


F-117 Nighthawk
Spoiler untuk penjelasan:
F-117A Nighthawk adalah pesawat serang darat siluman yang hanya dimiliki oleh Angkatan Udara Amerika Serikat. Pesawat ini adalah hasil dari program pesawat siluman Lockheed Have Blue, dan merupakan pesawat pertama yang dirancang khusus untuk menggunakan teknologi siluman.
F-117A banyak mendapatkan publikasi pada masa Perang Teluk. Kini Angkatan Udara Amerika Serikat berencana untuk mempensiunkan F-117, dikarenakan akan mulai dipakainya F-22 Raptor yang lebih efektif. F-117 akan mulai dipensiunkan secara bertahap dari Oktober 2006 sampai 2008,[3][4] dan sudah tidak ada lagi pilot baru yang dilatih untuk menggunakan pesawat ini.

Tipe Pesawat pengebom siluman
Pesawat serang darat siluman[1]
Produsen Lockheed Martin
Pertama terbang 18 Juni 1981
Dipensiunkan 2008[2]
Status Aktif
Pemakai Amerika Serikat
Jumlah dibuat 59 (55 aktif)
Harga satuan US$45 juta (1983)
Acuan Lockheed Have Blue
Penamaan

Penamaan huruf "F-" pada pesawat ini secara resmi tidak pernah dijelaskan. Namun, diperkirakan penamaan ini menggunakan konvensi penamaan pesawat militer Angkatan Udara Amerika Serikat sebelum tahun 1962, misalnya seperti F-111. Pada pesawat militer Amerika Serikat setelah tahun 1962, penamaan "F-" biasanya untuk pesawat tempur udara ke udara, "B-" untuk pesawat pengebom, "A-" untuk pesawat serang darat, dan "C-" untuk pesawat kargo (contohnya F-15 Eagle, B-2 Spirit, A-6 Intruder, dan C-130 Hercules). Pesawat siluman ini merupakan pesawat serang darat, karena itulah huruf awal "F-" dan penomorannya masih menjadi misteri.
Baru-baru ini sebuah film dokumentasi yang mewawancarai seorang anggota senior tim pengembangan F-117, mengatakan bahwa pilot-pilot terbaik akan lebih tertarik untuk mencoba pesawat "F-", dibandingkan pesawat "B-" atau "A-".


B-2 Spirit
Spoiler untuk penjelasan:

Northrop Grumman B-2 adalah pesawat perang berteknologi stealth yang digunakan untuk mengembom. Dijalankan oleh Angkatan Perang Udara Amerika Serikat. Pesawat ini tidak mampu terbang cepat dan mudah dimusnahkan jika dilihat.
Pengguna

Amerika Serikat
United States Air Force
509th Bomb Wing, Whiteman Air Force Base (Current, 19 aircraft)
13th Bomb Squadron
393d Bomb Squadron
394th Combat Training Squadron
412th Test Wing, Edwards Air Force Base (Current, one aircraft)
419th Flight Test Squadron, Edwards Air Force Base
53d Wing, Eglin Air Force Base (past)
72d Test and Evaluation Squadron, Whiteman Air Force Base
57th Wing, Nellis Air Force Base (past)
325th Weapons Squadron, Whiteman Air Force Base
715th Weapons Squadron (inactivated)

Spesifikasi


Data dari Global Security
Karakteristik umum
Kru: 2
Panjang: 69 ft (21 m)
Lebar sayap: 172 ft (52.4 m)
Tinggi: 17 ft (5.2 m)
Area sayap: 5,000 ft² (460 m²)
Berat kosong: 158,000 lb (71.7 t)
Berat terisi: 336,500 lb (152.6 t)
Berat maksimum lepas landas: 376,000 lb (171.0 t)
Mesin: 4× General Electric F118-GE-100 turbofans, 17,300 lbf (77 kN) masing-masing
Performa
Kecepatan maksimum: 410 knots (760 km/h, 470 mph)
Jarak jangkau: 5,600 nm (10,400 km, 6,400 mi)
Batas tertinggi servis: 50,000 ft (15,000 m)
Beban sayap: 67.3 lb/ft² (329 kg/m²)
Dorongan/berat: 0.205
Persenjataan
2 internal bays for 50,000 lb (22,700 kg) of ordnance.[5]
80× 500 lb class bombs (Mk-82) mounted on Bomb Rack Assembly (BRA)
36× 750 lb CBU class bombs on BRA
16× 2000 lb class weapons (Mk-84, JDAM-84, JDAM-102) mounted on Rotary Launcher Assembly (RLA)
16× B61 or B83 nuclear weapons on RLA


Su-34 fullback
Spoiler untuk penjelasan:

Su-34 merupakan pesawat tempur yang dikembangkan dari basis Su-27, Su-34 yang oleh NATO di beri nama "Fullback" merupakan jenis pesawat tempur multiperan, selain sebagai pesawat tempur pembom ( Bomber ) juga mampu di fungsikan sebagai pesawat serbu / fighter. Su-34 yang mempunyai nama resmi "Platypus" di desain untuk menggantikan peran dari pesawat pendahulunya yaitu Sukhoi Su-24.
Pesawat yang mempunyai kursi ganda dengan konfigurasi berdampingan (side by side) ini di proyeksikan sebagai pesawat tempur maritim, dengan daya jelajah tanpa re-fuelling mampu mencapai 4.000 kilometer dan dengan 3 kali re-fuelling mampu menjelajah hingga 14.000 km sangat cocok untuk pesawat tempur maupun patroli maritim yang membutuhkan daya jelajah yang cukup luas.

Salah satu keunikan dari pesawat Su-34 Fullback/Platypus ini adalah pengutamaan kenyamanan bagi para penerbangnya seperti penggunaan pressurization dengan air conditioning system pada ruang kokpit dan juga terdapat ruangan untuk beristirahat di belakang kusi pilot.
Selain itu juga terdapat kursi pemijat type K-36 bagi kedua pilotnya.


Primary Function : Two-seat strike / fighter / bomber aircraft
Contractor : Sukhoi
Crew : Two (pilot & weapon systems officer)
Unit Cost : $ 35 million
Powerplant : Saturn / Lyul'ka AL-31MF afterburning turbojet engines

Dimensions
Length : 82.67 ft
Wingspan : 48.18 ft
Height : 20.33 ft

Weights
Empty : 30,865 lb
Maximum Takeoff : 99,210 lb

Performance
Speed : 1,180 mph (Mach 1.8)
Ceiling : 45,890 ft
Range : 3,775 miles (ferry)

Armament

One 30mm GSh-301 cannon, ten hardpoints and two wingtip rails holding up to 12 Alamo or Archer AAMs, ASMs, bombs, and rocket pods



Mikoyan MiG-31
Spoiler untuk penjelasan:

Mikoyan MiG-31 (kode NATO: 'Foxhound') adalah pesawat tempur pencegat yang dikembangkan untuk menggantikan MiG-25 'Foxbat'.

Pengembangan

Prototip MiG-31, diberi kode Ye-155MP terbang perdana tanggal 16 September 1975. Sangat mirip dengan MiG-25, walaupun merupakan sebuah desain yang benar-benar baru, tetapi bertempat duduk ganda dengan operator senjata duduk di belakang pilot. 16% dari tubuhnya menggunakan bahan titanium, sementara 33% adalah aluminium. Material ini mampu mengurangi bobot namun kuat. Tangki bahan bakar diperbesar serta mesin nya menggunakan mesin turbofan low-bypass yang lebih efisien.
Ye-155MP membawa radar baru yang lebih canggih, yang mampu mendeteksi sasaran diatas maupun dibawah pesawat, serta mengunci beberapa sasaran sekaligus.
Memasuki masa produksi pada tahun 1979 dan masuk dinas aktif tahun 1982 dengan komando pertahanan udara Soviet (Войска ПВО / Voyska PVO (Protivo-Vozdushnaya Oborona) / Anti-Air Defense)
Sekitar 500 MiG-31 diproduksi. Sejak pecahnya Uni Soviet, 280-300 masih aktif di Rusia, sementara 30 lainnya dioperasikan oleh Kazakhstan.

Desain

Berkas:MiG-31.seite.jpg
MiG-31 Uni Soviet
MiG-31 mirip dengan MiG-25, dengan saluran intake berada disamping badan dengan sayap yang terpasang di belakangnya dan memiliki dua sirip vertikal. Memiliki konstruksi yang lebih kuat dari MiG-25, namun dibatasi untuk manuver 5G pada kecepatan supersonik, karena MiG-31 tidak dirancang untuk pertempuran jarak dekat (dogfight).
Ditenagai sepasang turbofan Soloviev D-30F6, MiG-31 memiliki kecepatan maksimum Mach 2,83 di ketinggian, serta berkat strukturnya yang lebih kuat dari MiG-25, mampu terbang dengan kecepatan Mach 1,23 di ketinggian rendah. MiG-31 sesungguhnya mampu terbang sampai Mach 3, tetapi kecepatan tinggi tersebut dapat mengurangi umur rangka pesawat (airframe) dan mesin.
MiG-31 membawa bahan bakar sebanyak 16,350 kg (36,050 lb) dengan tambahan sepasang tangki cadangan kapasitas 5000 liter (1320 galon) di bawah sayap. Pada versi berikutnya memiliki sistem penambahan bahan bakar diudara (aerial refuelling).
MiG-31 diterbangkan oleh seorang pilot dibantu seorang operator radar yang duduk di kokpit belakang.
MiG-31 dan merupakan pesawat tempur pertama didunia yang dilengkapi radar phased-array, yaitu Zaslon S-800. Radar ini memiliki jarak deteksi terhadap sasaran kecil sejauh 200 km (125 mil), serta mampu mengunci 10 sasaran dan menyerang 4 sasaran secara bersamaan. MiG-31 juga memiliki penjejak infra merah (IRST / Infra-red Search and Tracking) yang dapat dikeluar-masukkan dari bawah hidungnya.
Versi pengembangannya dinamai MiG-31M 'Foxhound-B' memiliki radar Zaslon-M dengan jarak deteksi lebih jauh, sekitar 400 km (250 mil)untuk sasaran seukuran AWACS, serta mampu menyerang 6 sasaran sekaligus. Versi ini juga memiliki pod ECM (Electronic Counter Measures) diujung sayapnya.
Empat MiG-31 dapat bertindak sebagai pesawat mini-AWACS dengan masing-masing memonitor wilayah seluas 200 km dan saling berkoordinasi dengan datalink.
MiG-31 memiliki empat gantungan senjata dibawah sayap dan dapat membawa empat rudal jarak jauh R-33 ('AA-9 'Amos') sebagai senjata utama. Bisa juga membawa R-40 (AA-6 'Acrid'), ataupun rudal jarak pendek R-60 (AA-8 'Aphid') dan R-73 (AA-11 'Archer'). Beberapa MiG-31 dimodifikasi agar mampu membawa rudal R-77 (AA-12 'Adder'). MiG-31 juga memiliki kanon 23mm 6-laras GSh-6-23 dengan 260 butir peluru yang terletak di depan roda pendarat kanan. Tetapi pada versi MiG-31M kanon ini dihilangkan agar dapat membawa tambahan dua rudal R-33 atau R-37.

Varian
MiG-31B 'Foxhound-A': versi upgrade dengan sistem avionik baru, diperkenalkan tahun 1990. Penambahan sistem in-flight refueling.
MiG-31BS 'Foxhound-A': MiG-31 versi awal yang diupgrade menjadi MiG-31B tetapi tidak memiliki sistem in-flight refueling.
MiG-31M 'Foxhound-B': versi lebih modern yang dikembangkan tahun 1983. Terbang perdana tahun 1986. Memiliki radar baru, penambahan pod ICM diujung sayap, kapasitas tangki bahan bakar diperbesar penambahan dua gantungan senjata serta membawa versi rudal R-33 (AA-9 'Amos') terbaru. Pengembangan tertunda karena masalah pemotongan anggaran.
MiG-31BM 'Foxhound-B': versi multi-role dengan kemampuan serang udara dan darat. Mampu membawa rudal Kh-31 (AS-17 'Krypton'), Kh-59 (AS-13 'Kingbolt'), Kh-59M (AS-18 'Kazoo'), and Kh-29 (AS-14 'Kedge').
MiG-31D: MiG-31 yang membawa rudal anti-satelit.
MiG-31E: versi ekspor dengan sistem yang berkemampuan dibawah MiG-31 standar.
MiG-31FE: versi ekspor dari MiG-31BM.

Spesifikasi

Panjang: 21,5 m(70 kaki 5 inci)
Rentang Sayap: 14,02 m
Tinggi: 6,60 m
Luas Sayap: 61,41 m2
Berat Kosong: 22.000 kg
Berat Normal: 36.720 kg
Mesin: 2 Soloviev D-30F6 turbofan (93 kN/20.900 lb) dengan afterburner (152 kN/34.172 lb).
Kecepatan Maksimum: 1500 km/j (930 mph) di permukaan laut; 3000 km/j (1860 mph) di ketinggian
Jarak Tempuh: 1250 km
Ketinggian Maksimum: 20.600 m
Rate-of-climb: 208 m/detik (41.000 kaki/menit)
Wing-loading: 666 kg/m2 (136 lb/kaki2)
Thrust-to-weight: 0,85

Persenjataan

1 GSh-6-23 kanon kaliber 23mm 260 peluru
4 Rudal R-33 (AA-9 'Amos') dibawah badan atau 4 Rudal Vympel R-37 (AA-X-13 "Arrow") Versi terbaru MiG 31M bahkan dapat membawa 6 Rudal R-37
4 gantungan senjata di bawah sayap untuk 2 R-40R/R-40T (AA-6 'Acrid'), 4 R-60 (AA-8 'Aphid') atau R-73 (AA-11 'Archer') atau R-77 (AA-12 'Adder')
Versi fighter-bomber atau multi-role dapat membawa bermacam-macam rudal udara-permukaan maupun rudal antiradar


Chengdu J-10
Spoiler untuk penjelasan:
Chengdu J-10 (歼十, Jian-10) adalah pesawat tempur multi peran yang dirancang dan diproduksi Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAC) untuk Angkatan Udara Tiongkok. Didesain sebagai pesawat tempur dan pesawat pengebom ringan segala cuaca.

Spesifikasi perkiraan


Karakteristik umum
Kru: 1 (basic), 2 (trainer)
Panjang: 16,5 m (54 ft
Lebar sayap: 11,3 m
Tinggi: 6,0 m
Area sayap: 45,5 m²
Berat kosong: 8.000~9.730 kg
Berat berguna: 5.500 kg )
Berat maksimum lepas landas: 19.277 kg
Mesin: 1× Saturn-Lyulka AL-31FN or Woshan WS-10A "Taihang" turbofan
Dorongan kering: 89,43 kN / 89,17 kN (17.860 lbf / 20.052 lbf)
Dorongan dengan afterburner: 122,5 kN / 129,4 kN (27.557 lbf / 29.101 lbf)

Persenjataan
Senapan: 2× 23 mm meriam internal
Hardpoints: 11, 3 di bawah setiap sayap dan 5 di bawah fuselage
Misil:
Udara-ke-udara: PL-8, PL-9, PL-11, PL-12
Udara-ke-permukaan: PJ-9, YJ-9K, 90 mm pod peluncur roket-tanpa-kendali
Bom: bom yang diarahkan laser (LT-2), bom melayang (LS-6) and bom-tanpa kenadali


Eurofighter Typhoon
Spoiler untuk penjelasan:

Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Dalam rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya, Dassault Rafale Prancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai pesawat tempur hebat.

Specifications (Typhoon)
General characteristics
Crew: 1 (operational aircraft) or 2 (training aircraft)
Length: 15.96 m (52 ft 5 in)
Wingspan: 10.95 m (35 ft 11 in)
Height: 5.28 m (17 ft 4 in)
Wing area: 50 m² (538 ft²)
Empty weight: 11,000 kg (24,250 lb)
Loaded weight: 15,550 kg (34,280 lb)
Max takeoff weight: 23,500 kg (51,800 lb)
Powerplant: 2× Eurojet EJ200 afterburning turbofan
Dry thrust: 60 kN (13,500 lbf) each
Thrust with afterburner: 90 kN (20,000 lbf) each
Performance
Maximum speed:
At altitude: Mach 2+ (2,495 km/h, 1550 mph)[152][153]
At sea level: Mach 1.2
Supercruise: Mach 1.1[151]-1.5[154]
Range: 2,900 km (1,840 mi)
Combat radius:
Ground attack, lo-lo-lo : 601 km (373nm)
Ground attack, hi-lo-hi : 1389 km (863 nm)
Air defence with 3hr CAP : 185 km (115nm)
Air defence with 10-min loiter : 1389 km (863 mi) [155]
Ferry range: 3,790 km (2,300 mi)
Service ceiling: 19,812 m (65,000 ft)
Rate of climb: >315 m/s[156][157] (62,000 ft/min[158])
Wing loading: 311 kg/m² (63.7 lb/ft²)
Thrust/weight: 1.16
Armament
Gun: 1x 27 mm Mauser BK-27 cannon with 150 rounds
13 weapons hardpoints
Air-to-Air missiles: AIM-9 Sidewinder, AIM-132 ASRAAM, AIM-120 AMRAAM, IRIS-T and in the future MBDA Meteor
Air-to-Ground missiles: AGM-84 Harpoon, AGM-88 HARM, ALARM, Storm Shadow (AKA "Scalp EG"), Brimstone, Taurus KEPD 350, Penguin and in the future AGM Armiger
Bombs: Paveway 2, Paveway 3, Enhanced Paveway, JDAM, HOPE/HOSBO
Laser designator, e.g. LITENINGIII pod


Tupolev Tu-160
Spoiler untuk penjelasan:

tupolev Tu-160 adalah pesawat supersonic,variable-geometry heavy bomber yng di rancang rusia.konfigurasi memiliki kesamaan dengan america B-1 lancer,tetapi secara signifikan lebih besar dah lebih cepat dari pada B-1 lancer.

Specifications

General characteristics
Crew: 4 (pilot, co-pilot, bombardier, defensive systems operator)
Length: 54.1 m (177 ft 6 in)
Wingspan:
Spread (20° sweep): 55.70 m (189 ft 9 in)
Swept (65° sweep): 35.60 m (116 ft 10 in)
Height: 13.10 m (43 ft 0 in)
Wing area:
Spread: 400 m² (4,310 ft²)
Swept: 360 m² (3,875 ft²)
Empty weight: 110 t[27] (242,000 lb)
Loaded weight: 267 tonnes[27] (590,000 lb)
Max takeoff weight: 275 tonnes[27] (606,000 lb)
Powerplant: 4× Kuznetsov NK-32[27] turbofans
Dry thrust: 137 kN (30,900 lbf) each
Thrust with afterburner: 245 kN (55,100 lbf) each

Performance
Maximum speed: Mach 2.05[28] (2,220 km/h, 1,380 mph) at high altitude
Range: 12,300 km[29] (7,643 mi) practical range without in-flght refuelling, Mach 0.77 and carrying 6 × Kh-55SM dropped at mid range and 5% fuel reserves[29]
Combat radius: 7,300 km[27] (4,536 mi)
Service ceiling: 16,000 m[27] (49,200 ft)
Rate of climb: 70 m/s (13,860 ft/min)
Wing loading: 743 kg/m² with wings fully swept (152 lb/ft²)
lift-to-drag: 18.5-19, while supersonic it is above 6.
Thrust/weight: 0.37

Category:  
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses